Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.100.9
Kronologi Kasus Pembunuhan Ibu-Anak dalam Toren di Tambora Jakbar
13 Maret 2025 18:55 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
ADVERTISEMENT
Polisi telah menangkap Febri Arifin (31), tetangga yang membunuh ibu Tjong Sioe Lan (59) dan anaknya Eka Serlawati (35) di Tambora, Jakarta Barat. Mayat korban ditaruh ke dalam toren.
ADVERTISEMENT
"Tersangka mengenal korban pertama sebagai tetangga," kata Kapolres Metro Jakarta Barat, Kombes Twedi Aditya Bennyahdi, dalam jumpa pers di Polres Metro Jakarta Barat, pada Kamis (13/3).
Pembunuhan ini berawal dari korban, Sioe Lan yang meminta pelaku menggandakan uangnya. Hal tersebut akhirnya disanggupi oleh pelaku dan mulai dilakukan ritual pada 1 Maret 2025. Peralatan untuk melakukan ritual pun disiapkan.
Kepada korban, pelaku mengaku sudah berkomunikasi dengan Kris Martoyo dan Kakang untuk melakukan ritual tersebut. Padahal, Kris Martoyo dan Kakang hanyalah tokoh fiktif yang diciptakan oleh pelaku untuk membohongi korban.
Namun demikian, ritual yang dilakukan tak kunjung menuai hasil. Korban lalu mencaci maki pelaku hingga membuat pelaku emosi. Pelaku langsung menganiaya korban hingga tewas dengan cara memukul memakai besi dan mencekik memakai tali rapia.
ADVERTISEMENT
Berikut kronologi kasus pembunuhan tersebut:
Tahun 2021
Korban Sioe Lan mengenal pelaku yang merupakan tetangganya. Sejak tahun 2021, korban sering kali memberi pinjaman uang kepada pelaku. Hingga tahun 2025, total utang pelaku senilai Rp 90 juta.
Februari 2025
Pelaku yang kebingungan mengembalikan uang kepada korban kemudian mengarang cerita dengan mengaku mengenal dua orang bernama Kris Martoyo dan Kakang yang mampu menggandakan uang dan mencari jodoh. Perkataan pelaku dipercayai oleh korban.
Korban lalu meminta pelaku untuk menggandakan uang senilai Rp 50 juta. Selain itu, korban juga meminta agar anaknya yang kedua bernama Ronny dicarikan jodoh. Permintaan korban disanggupi oleh pelaku.
1 Maret 2025
Pukul 12.00 WIB
Ritual untuk menggandakan uang disiapkan. Pelaku pun memberi tahu kepada korban bahwa dirinya sudah berkomunikasi dengan Kris Martoyo dan Kakang. Namun, ritual itu gagal sehingga korban marah dan memakai pelaku.
ADVERTISEMENT
Hal itu membuat pelaku emosi lalu menganiaya Sioe Lan dengan cara memukul menggunakan pipa besi dan mencekik menggunakan tali rapia. Setelah Sioe Lan tewas, selanjutnya pelaku membunuh Eka. Kemudian, pelaku menyeret mayat dua korban dan dimasukkan ke dalam toren.
"Pelaku merasa tersinggung, merasa emosi, dan mengambil besi yang ada di kotak peralatan di belakang korban pertama. Kemudian, langsung memukul ke arah kepala korban," kata Kapolres Metro Jakarta Barat, Kombes Twedi Aditya Bennyahdi, di Polres Metro Jakarta Barat pada Kamis (13/3).
Selanjutnya, pelaku mematikan listrik rumah korban seakan sedang terjadi gangguan listrik.
Pukul 17.48 WIB
Anak kedua dari Sioe Lan, Ronny, datang ke rumah dan bertemu dengan pelaku. Namun, dikarenakan kondisi rumah dalam keadaan gelap, Ronny tak terlalu melihat jelas wajah pelaku karena lampunya mati. Pelaku pun sempat menyampaikan bahwa dirinya berada di rumah karena sedang memperbaiki listrik.
ADVERTISEMENT
Ronny kemudian bertanya kepada pelaku tentang keberadaan ibunya dan kakaknya dan dijawab oleh pelaku bahwa kedua korban sedang tak berada di rumah. Ronny tak bertanya lebih lanjut mengenai keberadaan ibu dan kakaknya. Dia tak menaruh curiga dan langsung ke kamar mandi untuk membersihkan diri.
Pukul 18.56 WIB
Ronny keluar dari rumah usai membersihkan diri dan meninggalkan pelaku di rumah. Tak berselang lama, pelaku juga keluar dari rumah usai menggasak uang senilai Rp 50 juta milik korban yang ingin digandakan.
2 Maret 2025
Pelaku pulang ke kampung halamannya di Banyumas.
9 Maret 2025
Pelaku ditangkap polisi di Banyumas ketika sedang mencari ikan di waduk. Pelaku disangkakan Pasal 340 KUHP, Pasal 339 KUHP, Pasal 338 KUHP dengan ancaman pidana mati.
ADVERTISEMENT