Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Kronologi Kasus Trump-Stormy Daniels: Hubungan Intim sampai Vonis Pidana
31 Mei 2024 14:49 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
Donald Trump (77) menjadi presiden pertama Amerika Serikat yang divonis bersalah atas dakwaan pidana, terkait pemalsuan dokumen untuk menyuap bintang porno Stormy Daniels.
ADVERTISEMENT
Kasus yang membuat Trump terancam hukuman penjara selama empat tahun itu bermula dengan hubungan terlarangnya dengan Daniels.
Lewat acara talkshow Jimmy Kimmel, Daniels mengungkap apa yang terjadi antara dirinya dengan Trump.
"Itu kotor (perbuatan Trump). Saya tahu banyak soal hal kotor, tapi bahkan saya pun tak akan melakukannya,” kata Daniels, saat dimintai komentarnya soal perbuatan Trump terhadap dirinya yang berujung kasus penyuapan.
Bagaimana awal mula hubungan terlarang Trump dan Daniels? Kenapa kasus ini terungkap? Dan kenapa kasus tersebut berujung vonis pidana terhadap Trump?
Berikut kronologinya:
2006
Dikutip dari New York Times, cerita bermula pada 2006 ketika Daniels bertemu Trump di sebuah turnamen golf. Trump kala itu bergelut di dunia bisnis dan hiburan, belum masuk dunia politik.
ADVERTISEMENT
Daniels diajak Trump ke kamarnya dan mereka bicara soal program televisi The Apprentice. Setelah itu, Daniels bertemu lagi dengan Trump di Hotel Beverly Hills dan melakukan aktivitas seks di sana.
2011
Daniels melakukan wawancara dengan majalah In Touch soal skandal ini. Namun saat itu, artikelnya tidak sampai diterbitkan.
Dalam wawancara tersebut, Daniels menceritakan dengan detail bagaimana skandal tersebut terjadi. Bahkan posisi seks sampai tidak memakai alat kontrasepsi ketika berhubungan sempat dibahas.
"Tidak ada yang aneh, kau tahu, hanya satu posisi. Apa yang bisa diharapkan dari seseorang di usianya," kata Daniels. Ketika itu Trump berusia 60 tahun.
Saat pertemuan di hotel itu, Daniels menyebut Trump sedang menonton program dokumenter hiu bertajuk ‘Shark Week’. Trump kabarnya takut dengan hiu.
ADVERTISEMENT
Dikonfirmasi lagi oleh Jimmy Kimmel soal wawancara ini, Daniels hanya tertawa.
Awal 2016
Daniels menemui sejumlah media untuk melaporkan peristiwa tahun 2006 itu berbarengan dengan masa kampanye Pemilu AS. Trump menjadi kandidat Partai Republik.
27 Oktober 2016
Pengacara Trump, Michael D Cohen, kemudian membayar Daniels sebesar USD 130 ribu agar tutup mulut lewat sebuah perjanjian kerahasiaan (Non Disclosure Agreement). Cerita ini kemudian terkuak oleh Wall Street Journal.
2018
Cohen mengaku memberikan uang kepada Daniels, namun itu bukanlah duit yang berkaitan dengan kampanye. Cohen membayar aktris tersebut dengan duit pribadi.
6 Maret 2018
ADVERTISEMENT
Daniels menggugat surat perjanjian kerahasiaan yang ditandatanganinya tahun 2016 lalu. Alasannya, di surat itu tak ada tanda tangan Trump.
ADVERTISEMENT
Maret 2019
Cohen menggugat Organisasi Trump. Aksi itu dilakukan karena organisasi itu menolak mengganti biaya hukum yang terkait Trump.
2024
Persidangan terhadap Trump atas kasus pemalsuan dokumen untuk menyuap Daniels dimulai pada April. Pemalsuan itu ditujukan demi menutupi aksi penyuapan yang dilakukan Trump jelang Pemilu 2016 lalu yang kemudian dimenanginya.
Lewat sidang digelar pada Kamis (30/5), Trump terbukti bersalah terhadap 34 dakwaan pidana. Trump terancam empat tahun penjara.
Meski demikian, Trump akan mengajukan banding. Trump juga diizinkan untuk mengajukan sidang pra-hukuman. Jika semua proses hukum sudah dilalui Trump akan memulai menjalani masa hukuman pada 11 Juli 2024.
Meski telah divonis, tak mengganjal langkah Trump untuk melaju di Pemilu 2024.