Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
kumparan Academy Sukses Digelar di Hong Kong: PMI Semangat Upgrade Digital Skill
8 September 2024 16:22 WIB
·
waktu baca 6 menitSebanyak 206 peserta antusias mengikuti kumparan Academy , yang sukses digelar di Hong Kong pada Minggu (8/9) siang. Ratusan peserta ini merupakan kalangan pekerja migran Indonesia (PMI) yang mayoritas sudah lama bekerja di Hong Kong.
Kegiatan ini merupakan puncak acara dari serangkaian pelatihan kumparan Academy: 'Digital Empowerment for Indonesian Migrant Worker in Hong Kong' yang digelar secara online beberapa waktu lalu dan kini digelar secara langsung di Conference Hall 04-07 Hong Kong Science and Technology Park.
Rangkaian acara kumparan Academy ini digelar bekerja sama dengan KJRI Hong Kong dan disponsori oleh BRI.
Pada offline event ini, para PMI mendapatkan wawasan dalam meningkatkan keterampilan digital dengan cara membuat konten medsos yang menarik. Konsul Jenderal RI untuk Hong Kong, Yul Edison, menjelaskan para PMI di Hong Kong memang mayoritas sudah terbiasa dengan penggunaan medsos dan kreatif dalam membuat konten.
Namun, kata dia, penting bagi para PMI untuk memahami pemakaian medsos yang bijak dan membuat konten yang baik dan bermanfaat. Sehingga, menurut Yul, kumparan Academy hadir sebagai wadah untuk membantu para PMI mengatasi persoalan itu.
"Melihat perkembangan dengan medsos yang cepat, tema (kumparan Academy) itu sangat tepat. Para PMI di Hong Kong memakai medsos biasanya untuk mengisi waktu luang. Cuma harus hati-hati, tidak sedikit juga yang tertipu oleh kejahatan online," jelas Yul dalam sambutannya.
"Teman-teman (PMI) di Hong Kong sangat kreatif. Beberapa kali saya ke lapangan bertemu para PMI, ada yang lagi ngonten, itu sangat real time dan cepat kontennya. Nah perlu diingat, bagaimana pun kita di sini orang asing, jadi pemakaiannya harus yang bermanfaat," imbuhnya.
Hal senada juga disampaikan Pemimpin Redaksi kumparan Arifin Asydhad. Arifin turut mengingatkan para PMI untuk hati-hati saat menggunakan medsos.
"Medsos itu ibarat pisau bermata dua, memberi keuntungan dan dampak positif, tapi juga bisa membunuh kita," jelas Arifin dalam kesempatan yang sama.
Arifin pun mengapresiasi semangat para PMI yang hadir, membuktikan mereka mau belajar memahami digitalisasi dan cara memanfaatkan medsos secara benar. Ia berharap kumparan Academy kali ini membawa manfaat yang besar bagi peningkatan kemampuan digital para PMI.
"Semoga apa yang sudah dilakukan kumparan terkait digitalisasi bisa ditularkan kepada teman-teman (PMI)," jelas dia.
Pada kumparan Academy kali ini, ada dua sesi yang diikuti para PMI dengan dipandu Corcomm Manager kumparan, Winda Dwiastuti. Sesi pertama berupa talkshow terkait cara membuat konten menarik dengan narasumber Ikhwanul Habibi selaku VP of Content Strategy & Innovation kumparan. Kedua, sharing session bersama Aji Surya selaku mantan Wadubes RI untuk Mesir.
Pada sesi talkshow, Habibi sempat menjelaskan 5 indikator konten menarik. Yakni, baru, unik, melibatkan figur terkenal, berguna untuk publik, dan kedekatan emosional dengan audiens.
"Pilih saja tiga indikator tersebut untuk membuat konten, saat memikirkan ide itu ada tidak minimal tiga indikator ini, tapi memang lebih bagus kalau kelimanya terpakai," jelas Habibi.
Kemudian, Habibi juga mencontohkan sejumlah akun Instagram content creator yang terkenal hanya bermodalkan konten simpel, unik, namun menarik.
Misalnya akun Santo Suruh yang beberapa waktu lalu sempat viral karena pekerjaannya yang mau disuruh melakukan apa saja, mulai dari belanja, membetulkan barang rusak, hingga menjaga istri lahiran.
"Konten-kontennya sederhana namun cukup bagus, hingga bisa dapat followers 170 ribu. Ketika banyak orang yang melihat konten dia (Santo Suruh), orang jadi tahu, ramai terima order, dan kini 30 orang jadi karyawan," jelas Habibi.
Lalu, konten jualan yang dibuat akun Instagram Bekicot Magetan. Menurut Habibi, konten-konten yang dibuat sukses menjadi perhatian netizen karena keunikan produk hingga cara pemasarannya berupa joget-joget dengan talent yang beda-beda.
"Ditambah mereka memakai lagu yang ternyata dibuat dari AI, ini cara memasarkan suatu produk secara unik" terangnya.
Dari konten-konten itu, menurut Habibi, bisa jadi contoh para PMI di Hong Kong saat akan membuat konten.
Sementara itu pada sesi diskusi bersama mantan Wadubes RI untuk Mesir, Aji Surya, para PMI antusias sharring terkait gaji hingga manajemen keuangan. Menurut Aji, hal ini bisa dijadikan konten yang menarik di medsos karena bisa bermanfaat bagi sesama PMI.
"Manajemen keuangan sangat bagus jadi konten digital karena semua orang punya concern yang sama. Audiensnya kan banyak sekali, enggak cuma di sini tapi ada PMI di Malaysia hingga Saudi," jelas Aji.
Bahkan, kata Aji, membuat konten digital berpeluang menambah pendapatan. "Ketika memakai media digital untuk menambah uang, misalnya bisa mulai dari hal sepele yang dilakukan kita, tapi bisa jadi hal unik bagi orang lain," imbuhnya,
Yang jelas kata dia, kunci utamanya adalah konsisten, karena bisa menjadi karakter dan ciri khas untuk dikenal luas.
Pemenang Mini Project kumparan Academy
Sebagai penutup acara, digelar pengumuman dan penyerahan hadiah pemenang mini project kumparan Academy. Mini project ini berupa content project yang dibuat para peserta dari materi yang telah diberikan selama webinar kumparan Academy pada 11 dan 25 Agustus lalu. Berikut daftar pemenangnya:
Mini Project 1
Mini Project 2
Annisa Kholifatul Hidayat, salah satu PMI yang menjadi peserta kumparan Academy dan juga pemenang mini project 1, merasa bersyukur bisa mengikuti kegiatan pelatihan ini. Sebab, kata dia, banyak hal yang bisa didapatkan dalam membuat konten medsos yang menarik.
"Aku seneng banget bisa mengikuti acara ini karena banyak banget pelajar yang bisa aku dapatkan seperti cara mengedit aplikasi, hingga gimana cara membuat konten yang bisa menarik banyak orang menonton," jelas perempuan asal Blitar yang bekerja di Hong Kong sebagai domestic helper ini.
Ia juga mengajak para PMI di Hong Kong untuk berani mencoba hal baru di dunia digital sesuai minatnya. "Terus coba aja apa pun itu yang kalian minati, siapa tahu jadi keberuntungan," pungkasnya.