Kurang Makanan & Air, 60 Pasien Luka di RS Indonesia di Gaza Terancam Meninggal

12 Desember 2024 10:04 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Warga berjalan di dekat Rumah Sakit Indonesia di Jalur Gaza utara pada November 2023. Foto: Mohammad AHMAD / AFP
zoom-in-whitePerbesar
Warga berjalan di dekat Rumah Sakit Indonesia di Jalur Gaza utara pada November 2023. Foto: Mohammad AHMAD / AFP
ADVERTISEMENT
Rumah Sakit (RS) Indonesia di Gaza utara yang beberapa kali dibombardir Israel, saat ini hanya bisa beroperasi secara terbatas. Pihak RS mengaku mengalami kesulitan pasokan penting.
ADVERTISEMENT
Kementerian Kesehatan Palestina melaporkan, 60 pasien luka di RS Indonesia terancam meninggal dunia akibat kekurangan pasokan makanan dan air.
Dalam pernyataan pers seperti dikutip dari Pusat Informasi Palestina pada Kamis (12/12), Kemenkes menyatakan bahwa situasi kemanusiaan di RS Indonesia telah menjadi sangat kritis karena para korban luka kekurangan kebutuhan dasar.
Kerabat berduka atas jenazah seorang pria yang tewas dalam serangan udara Israel di sekolah PBB yang menampung pengungsi Palestina di Nuseirat, di halaman rumah sakit di Deir el-Balah (6/6/2024). Foto: Bashar Taleb/AFP
Hal ini memperburuk penderitaan mereka di tengah kondisi sulit yang diberlakukan oleh penjajah Israel.
Kemenkes mengimbau semua pihak terkait dan organisasi kemanusiaan untuk segera turun tangan memberikan bantuan yang diperlukan guna menyelamatkan nyawa para pasien ini, yang bergantung pada dukungan eksternal untuk bertahan hidup.
“Krisis ini terjadi pada saat Gaza utara menderita kondisi yang tragis, yang membutuhkan tindakan segera dari masyarakat internasional untuk memberikan dukungan dan bantuan yang diperlukan serta memenuhi tanggung jawabnya,” ungkap Kemenkes.
Warga Palestina menerima jatah makanan matang sebagai bagian dari inisiatif sukarelawan di kamp pengungsian sementara di Mawasi Khan Yunis di Jalur Gaza, pada 3 September 2024. Foto: Bashar Taleb/AFP
Selama 431 hari berturut-turut, pasukan pendudukan Israel terus melakukan tindakan genosida di Gaza, melancarkan puluhan serangan udara dan penembakan artileri, sembari melakukan pembantaian terhadap warga sipil dan keluarga di tengah situasi kemanusiaan yang mengerikan.
ADVERTISEMENT
Suasana rumah Sakit Indonesia di Beit Lahia di Jalur Gaza utara pada 13 Januari 2016. Foto: Mohammed Abed / AFP
RS Indonesia dibangun atas inisiasi MER-C dan donasi rakyat Indonesia. RS lima lantai mulai dibangun tahun 2011 dan diresmikan 2016 oleh Wapres Jusuf Kalla. RS Indonesia merupakan RS yang memiliki peralatan medis terlengkap di Gaza utara.
Sejak perang Gaza pecah pada 7 Oktober 2023, RS Indonesia berulang kali menjadi target Israel sehingga mengalami kerusakan yang signifikan.