Kurikulum Merdeka Bikin Guru SMA 1 Medan Belajar Lagi, Buat Apa?

18 Juli 2024 12:40 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
SMA Negeri 1 Medan. Foto: Website SMA Negeri 1 Medan
zoom-in-whitePerbesar
SMA Negeri 1 Medan. Foto: Website SMA Negeri 1 Medan
ADVERTISEMENT
SMA Negeri (SMAN) 1 Medan mengakui punya kendala dalam menjalankan Kurikulum Merdeka yang mulai diterapkan di sekolah-sekolah di Indonesia.
ADVERTISEMENT
SMAN 1 Medan sudah menjalani kurikulum ini selama dua tahun. Dalam kurikulum ini, jurusan IPA dan IPS hingga Bahasa dihapuskan.
“Jelas adalah (kendala), namanya baru, harus ada penyesuaian, ada guru penggerak lagi, segala macam yang harus dipenuhi,” kata Wakil Kepala SMAN 1 Medan Sutarto saat dihubungi kumparan pada Kamis (18/7).
“Tapi kalau dari segi esensi materi, ya, pasti guru menguasailah. Yang mengajar fisika meski isinya beda-beda kan tetap guru fisika yang basic-nya ada,” sambung dia.

Guru kembali belajar

Sutarto menjelaskan kendala lainnya. Misalnya soal guru yang harus kembali belajar. Padahal, sudah nyaris memasuki masa purnabakti.
“Kendalanya di situ lagi penyesuaian adaptasi,” jelasnya.
Meski begitu, Sutarto meyakini bahwa guru-guru di sekolahnya siap menghadapi berbagai kondisi. Salah satunya soal perubahan kurikulum dari 2013 menjadi Merdeka.
ADVERTISEMENT
“Tapi ya namanya guru siap aja gitu,” pungkasnya.
Meski jurusan IPA IPS dihapuskan, menurutnya hal itu hanya ganti istilah saja. Bahasanya menjadi mata pelajaran peminatan.
“Cuma penggantian istilah sajanya materi A sesungguhnya sebenarnya itu kalau kita lihat ya kita lihat komposisinya bahwa mapel A, B, C, itu IPA di dalamnya itu,” kata dia.
“Cuma nanti ada di dalamnya dimasukkan sosiologi, misalnya bidang medis, kedokteran, mapelnya paket B, medis, di situ ada dokter, dokter gigi, dokter umum, bidan keperawatan, di situ dimasukkan sosiologi karena berkaitan dengan hubungan kemanusiaan, norma,” sambungnya.
Di SMAN 1 Medan, penerapan kurikulum ini baru berjalan dua tahun. Artinya mulai kelas X dan XI.

Jurusan IPA-IPS-Bahasa Dihapus

Kurikulum Merdeka resmi diberlakukan sebagai kurikulum nasional mulai tahun ajaran baru 2024/2025 atau tahun ini. Dengan demikian tidak ada lagi jurusan IPS, IPA dan Bahasa di sekolah menengah tingkat atas.
ADVERTISEMENT
Kepala Badan Standar Nasional Kurikulum dan Asesmen Pendidikan (BSKAP) Kemendikbud Ristek Anindito Aditomo mengatakan peniadaan jurusan di SMA itu merupakan bagian dari impelementasi Kurikulum Merdeka yang sudah diterapkan secara bertahap sejak tahun 2021.