Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Kwik: Megawati Marah Besar ke PDIP karena Tak Pernah Ajak Saya Diskusi
26 September 2018 19:47 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:06 WIB
ADVERTISEMENT
Politikus PDIP Kwik Kian Gie meluapkan kekecewaannya karena pemikirannya yang ia tuangkan dalam buku berjudul Platform Presiden tidak digubris oleh partainya sendiri. Hal itu juga yang juga melandasi Kwik bersedia menjadi salah satu tim penasihat ekonomi Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
ADVERTISEMENT
Kwik mengatakan, ia mendapat pesan WhatsApp dan telepon dari kader PDIP yang memberitahukan bahwa Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri marah besar. Namun, kata Kwik, Mega tidak marah kepadanya, melainkan terhadap tim PDIP.
Pesan tersebut diterima Kwik usai Prabowo mengumumkan ke publik terkait kesediaannya menjadi tim penasihat ekonomi Prabowo-Sandi.
“Saya mendapat telepon, WA, yang mengatakan Ibu Megawati marah besar. Tetapi tidak terhadap saya. Ibu Megawati marah besar terhadap Tim PDIP mengapa tidak pernah mengajak diskusi saya. Nah lalu saya ditanya, apakah bersedia berdiskusi dengana mereka, sangat bersedia,” kata Kwik usai berdiskusi dengan Sandi di media center pemenangan Prabowo-Sandi, Jalan Sriwijaya I, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (26/9).
Setelah mendapat telepon dari kader PDIP, Kwik bersedia memenuhi ajakan diakusi di Rumah Cemara. Saat itu, kata Kwik, ia hadir sebagai narasumber dari tim direktorat ekonomi koalisi Jokowi-Ma’ruf.
ADVERTISEMENT
“Saya datang ke Rumah Cemara, melakukan diskusi dengan mereka, atas dasar tanya jawab, itu yang terjadi,” ungkap Kwik.
“(Jadi) posisi saya di sini adalah penasihat calon presiden dan calon wakil presiden langsung, Pak Prabowo (dan) Sandi. Posisi saya di Rumah Cemara adalah narasumber dari Direktorat Urusan Ekonomi yang dipimpin Aria Bimo. Posisinya jelas kan sekarang,” pungkasnya.
Live Update
Pada 5 November 2024, jutaan warga Amerika Serikat memberikan suara mereka untuk memilih presiden selanjutnya. Tahun ini, capres dari partai Demokrat, Kamala Harris bersaing dengan capres partai Republik Donald Trump untuk memenangkan Gedung Putih.
Updated 5 November 2024, 21:56 WIB
Aktifkan Notifikasi Breaking News Ini