Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Lemhannas: Konflik Dipicu Persaingan Ekonomi-Politik Warnai Geopolitik 2025
23 Desember 2024 12:08 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) RI memprediksi konflik yang dipicu oleh persaingan ekonomi-politik akan terus mewarnai dinamika geopolitik global di tahun 2025. Untuk itu, Presiden Prabowo Subianto ingin ambil bagian dengan kunjungan diplomasi perdamaian ke sejumlah negara.
ADVERTISEMENT
“Menyongsong tahun 2025, kami memprediksi bahwa konflik yang dipicu oleh persaingan ekonomi dan politik akan tetap mewarnai dinamika geopolitik global,” ucap Gubernur Lemhannas Ace Hasan di Lemhannas RI, Jakarta, pada Senin (23/12).
“Dalam konteks rivalitas negara adidaya, perkembangan geopolitik menunjukkan pergeseran dari hegemoni unipolar menuju multipolar. Amerika Serikat dan Uni Eropa kini menghadapi persaingan kuat dari Tiongkok dan Rusia,” tambahnya.
Menurut Lemhannas, rivalitas sejumlah negara tersebut akan memicu konflik regional. Hal ini yang perlu diperhatikan terus perkembangannya.
“Rivalitas ini berpotensi memicu konflik regional, seperti yang terjadi di Rusia-Ukraina, Palestina-Israel, serta ketegangan di kawasan Timur Tengah dan Indo-Pasifik,” ujar Ace.
Ace menilai, kunjungan Prabowo ke sejumlah negara pada penghujung tahun ini adalah bentuk respons akan tantangan geopolitik tersebut.
ADVERTISEMENT
“Oleh karena itu, kami memaknai kunjungan Presiden Prabowo ke berbagai negara yang memiliki posisi strategis, seperti Republik Rakyat Tiongkok (China), Amerika Serikat, Inggris, Peru, Brasil, dan Mesir pada akhir tahun 2024, sebagai upaya untuk merespons tantangan geopolitik tersebut,” jelas politikus Golkar itu.
“Kunjungan ini merupakan bagian dari diplomasi perdamaian dan sekaligus mengukuhkan Indonesia sebagai pemain global,” tambahnya.