Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Litbang Kompas merilis hasil survei terbaru. Pasangan Ridwan Kamil-Suswono dan Pramono Anung-Rano Karno bersaing ketat. Meski begitu, belum ada yang bisa mencapai lebih dari 50%.
ADVERTISEMENT
Pilgub Jakarta memang punya syarat berbeda dalam hal kemenangan. Pasangan calon harus mengumpulkan 50% plus 1 suara untuk bisa memang. Saat ini, ada 3 pasangan calon yang bertarung di Pilgub Jakarta.
Artinya, bila saat putaran pertama tidak ada satu pun calon yang berhasil meraih 50% plus 1 suara, maka pertarungan akan berlanjut di putaran kedua. Akankah hal itu terjadi di Pilgub Jakarta 2024?
Survei terbaru, Pramono-Rano unggul dengan 38,3%. Lalu, Ridwan Kamil-Suswono meraih 34,6%.
Sementara, Dharma Pongrekun-Kun Wardana 3,3%. Yang tak kalah besar, yakni undecided voters 23,8%.
Saat ini, Pramono-Rano dan Ridwan Kamil-Suswono sama-sama punya pemilih loyal.
Ada 68,1 persen pendukung Pramono-Rano loyal. Sisanya, 31,9% mengaku belum pasti akan pilihannya. Begitu juga dengan Kamil-Suswono ada 67,1% pemilih strong voter. Sisanya, kurang loyal.
ADVERTISEMENT
"Peluang Pilkada Jakarta berlangsung dua putaran semakin terbuka," tulis Litbang Kompas, dikutip Selasa (5/11).
Dukungan parpol punya peran dalam menentukan kemenangan kedua pasangan calon. Seperti diketahui, Pram-Rano hanya didukung oleh PDIP.
Sedangkan, Ridwan Kamil-Suswono punya dukungan dari 12 partai. Apalagi, PKS--partai pemenang di Jakarta--bekerja penuh memenangkan pasangan nomor urut 1 itu.
"Apabila dukungan PKS, partai yang menjadi pemenang pemilu legislatif di Jakarta, di kemudian hari semakin terkonsentrasi pada pasangan Ridwan Kamil-Suswono, dengan sendirinya akan menjadi penghambat bagi langkah Pramono-Rano dalam memenangi pertarungan," tutur dia.
Kalangan yang belum menyatakan pilihan politiknya tersebar merata pada setiap kelompok identitas responden. Baik dari sisi jenis kelamin; identitas sosial, seperti latar belakang agama, suku bangsa, atau kelompok etnis; maupun latar belakang sosial ekonomi, mulai dari pendidikan hingga status sosial ekonomi pemilih, terbilang kurang signifikan perbedaannya.
ADVERTISEMENT
"Artinya, baik pasangan Pramono-Rano maupun Kamil-Suswono memiliki peluang yang sama," tambah dia.
Sebaran yang merata semacam ini berimplikasi pada elektabilitas setiap pasangan cagub-cawagub. Dengan mengacu model perhitungan potensi tambahan pendukung semacam ini, ekstrapolasi dukungan dapat dilakukan.
"Diperkirakan, tambahan dukungan pada pasangan Pramono-Rano sebesar 12 persen. Dengan demikian, elektabilitas pasangan ini meningkat menjadi 50,3 persen. Dengan pola kalkulasi yang sama, pasangan Kamil-Suswono mampu meraih 45,4 persen atau mendapatkan tambahan 10,8 persen dari jumlah dukungan sebelumnya. Begitu juga pasangan Dharma-Kun, dengan tambahan sekitar 1 persen dukungan," jelas dia.