Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Litbang Kompas: RK Mendominasi di Jabar, Demul Potensial, Komeng Jadi Kejutan
17 Juli 2024 9:56 WIB
ยท
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
Litbang Kompas kembali merilis hasil survei mereka terkait prediksi peta politik Pilkada Serentak 2024 pada Rabu (17/7). Setelah Banten dan Jakarta, kini giliran Jawa Barat.
ADVERTISEMENT
Hasil Litbang Kompas, Ridwan Kamil sangat mendominasi jika maju di Pilgub Jabar. Elektabilitasnya mencapai 36,6 persen.
Selain Kang Emil, ada nama Dedi Mulyadi. Namun elektabilitas Dedi hanya 12,2 persen. Kemudian ada Bima Arya dan istri Ridwan Kamil, Atalia Praratya dengan 1,6 persen.
Meski begitu, perlu menjadi catatan karena 41 persen masyarakat Jabar belum memutuskan siapa calon yang akan mereka dukung.
RK Terhambat Dukungan Parpol
Litbang Kompas membeberkan Ridwan Kamil mempunyai basis pendukung yang cukup loyal. Mereka menyebut 48 persen pendukungnya akan memilih RK jika maju di Pilgub Jabar,
Namun, posisi elektoral dan loyalitas pemilih RK masih harus diuji. Litbang Kompas menyebut ada dua faktor yang bisa menggoyahkan elektabilitas RK yaitu wilayah penguasaan partai politik dan munculnya nama baru yang punya rekam jejak elektoral.
ADVERTISEMENT
"Dari aspek kekuatan partai, Kamil yang didukung Partai Golkar akan berhadapan dengan calon dari Gerindra, PKS, dan PDIP. Hasil Pemilu Legislatif 2024 menunjukkan, Jabar jadi wilayah persaingan Gerindra, PKS, Golkar, dan PDIP," jelas Litbang Kompas.
Gerindra paling banyak meraih dukungan dengan 4.301.852 suara, disusul PKS (3.801.216 suara), Golkar (3.590.621 suara), PDIP (2.970.223 suara), dan PKB (2.850.963 suara).
Dari 15 dapil pada Pemilu Legislatif 2024, Gerindra menang di tujuh dapil. PKS berhasil memenangi tiga dapil, diikuti Golkar (dua dapil), PDI-P (dua dapil), dan PKB (satu dapil).
"Pengaruh partai bakal turut menentukan dalam ajang pilgub karena hasil pemilu legislatif menunjukkan tidak semua wilayah menjadi basis Golkar, pendukung utama Kamil. Pesaing elektabilitas Kamil, yakni Dedi Mulyadi, merupakan Wakil Ketua Umum Partai Gerindra," kata Litbang Kompas.
ADVERTISEMENT
Partai pendukung Ridwan Kamil yaitu Golkar, bakal bersaing dengan partai Dedi Mulyadi yakni Gerindra di wilayah Karawangan (Karawang, Purwakarta, Subang) dan Priangan Barat (Sukabumi, Cianjur).
Di wilayah Megapolitan (Depok, Bogor, Bekasi), Golkar akan bersaing dengan PKS. Adapun PDIP akan dihadapi Golkar di wilayah Cirebonan (Cirebon, Indramayu, Kuningan, Majalengka).
"Di dua wilayah berbeda, yaitu Priangan Timur dan Bandung Raya, mesin politik Golkar dan jaringan sukarelawan Kamil juga harus lebih keras bekerja mengingat wilayah tersebut bukan basis penguasaan Golkar," ucap Litbang Kompas.
Wilayah Priangan Timur (Garut, Ciamis, Kota Tasikmalaya, Banjar) menjadi basis massa pendukung Gerindra dan PDI-P. Sementara pemilih di Bandung Raya (Bandung, Cimahi, Sumedang) lebih banyak menjatuhkan pilihan pada PKS dan Gerindra di Pemilu 2024.
Komeng Bisa Jadi Kejutan
ADVERTISEMENT
Selain penguasaan partai, Litbang Kompas menilai elektoral Ridwan Kamil juga bakal diuji oleh munculnya pesohor atau artis. Pada Pemilu Legislatif 2024, tercatat sembilan pesohor yang terpilih sebagai anggota DPR dari dapil Jabar.
Dua nama yakni Dede Yusuf (Demokrat) dan Desy Ratnasari (PAN). Sedangkan dari jalur DPD, ada nama baru Alfiansyah Komeng. Bahkan suara Komeng cukup fenomenal karena berhasil meraih 5.399.699 suara.
"Saat ini, ketiga nama pesohor itu masuk dalam bursa calon gubernur berdasarkan survei Kompas Juni 2024. Keberhasilan pesohor dalam memenangi Pilgub Jabar pernah terjadi pada Pilkada 2008 dan 2013," jelas Litbang Kompas.
"Pada Pilgub 2007, Dede Yusuf terpilih sebagai wakil gubernur. Selanjutnya, pada Pilgub 2013, giliran Deddy Mizwar yang berhasil terpilih sebagai wakil gubernur," tutur Litbang Kompas.
ADVERTISEMENT
Berkaca dari sejarah ini, Litbang Kompas menilai dengan 35,7 juta pemilih yang tersebar di 27 kabupaten/kota, upaya menghimpun elektabilitas lewat sosok yang populer sebagai artis menjadi salah satu pilihan strategi.
Survei Litbang Kompas dilakukan melalui wawancara tatap muka dan diselenggarakan pada 15-20 Juni 2024. Total ada sebanyak 500 responden dan dipilih secara acak menggunakan metode pencuplikan sistematis bertingkat di Provinsi Jawa Barat.
Menggunakan metode ini, tingkat kepercayaan mencapai 95 persen dan margin of eror 4,38 persen.