Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
ADVERTISEMENT
Lokasi diduga tempat jatuhnya pesawat Smart Air yang hilang kontak di Tarakan ditemukan dalam pencarian hari kedua, Sabtu (9/3). Tampak lokasinya di tengah hutan.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan informasi dari Kantor SAR Tarakan, sekitar pukul 17.20 WITA tim gabungan di lapangan melaporkan temuan titik pesawat yang hilang kontak. Namun karena cuaca kurang baik, evakuasi belum dapat dilakukan.
"Direncanakan evakuasi dilakukan esok hari," demikian keterangan dari pihak Kantor SAR Tarakan, Sabtu (9/3).
Belum dijelaskan di mana titik diduga lokasi pesawat tersebut jatuh.
Proses Pencarian
Pesawat Smart Air ini hilang kontak setelah lepas landas dari Bandara Juwata Tarakan menuju Bandara Binuang Kota Tarakan, pada Jumat (8/3) kemarin.
Pada pencarian hari kedua, sekitar pukul 08.00 Wita, tim SAR gabungan melakukan briefing dan persiapan untuk bergerak menuju last know position (LKP) dengan rencana operasi yang telah dibuat. Area pencarian dengan satu unit Heli Bell-412 EPI REG HA-5224 dengan ketinggian 5500 FT.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan rencana operasi, ada penambahan alat angkut dari Skadron Udara 5 Lanud Sultan Hasanudin yaitu 1 unit Boeing 737 200 REG AI-7302 dan Heli Caracal H-225 M REG H-2209. Area pencarian dari Boeing 737 200 REG AI-7302.
Pencarian di hari kedua ini dilakukan via udara dan darat. Adapun unsur yang terlibat di antaranya: Tim rescue Kansar Tarakan, Lanud Anang Busra Tarakan, Kodam VI Mulawarman, Brimob Polda Kaltara, Polres Tarakan, Polres Malinau.
Kemudian, Kodim 0910 Malinau, Batalyon 614 Raja Pandita, BPBD Kabupaten Malinau, Air NaV Tarakan, UPBU Juwata Tarakan, BMKG Tarakan, Smart Aviation, Susi Air, RMPB Kabupaten Malinau dan Satrad 225 Tarakan.
Kepala Kantor Basarnas Tarakan, Syahril, mengatakan dalam proses pencarian pihaknya juga masih mengandalkan pemancar dari Emergency Locator Transmiter (ELT) dari pesawat PK-SNE.
ADVERTISEMENT
Adapun pesawat Smart Air yang membawa muatan kargo seberat 583 kilogram itu diawaki oleh satu orang pilot, Kapten M. Yusuf, serta satu orang ahli permesinan (EOB), Deni S.