Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Longsor di Lebak: Akses Menuju Tempat Wisata Negeri Atas Awan Terputus
5 Desember 2024 15:39 WIB
ยท
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Ruas jalan Cipanas-Warungbanten, tepatnya di Kampung Cikuning, Desa Sukamaju, Kecamatan, Sobang, Kabupaten Lebak, Banten, mengalami longsor pada Kamis (5/12) pagi. Alhasil, akses utama menuju wisata Gunung Luhur atau yang dikenal 'Negeri di Atas Awan' terputus.
ADVERTISEMENT
Kepala BPBD Kabupaten Lebak, Febby Rizki Pratama, mengatakan hujan deras yang mengguyur menjadi penyebab longsornya jalan tersebut, sehingga membuat kendaraan roda dua maupun roda empat tak dapat melintas.
"Enggak ada yang tahu persis kejadian (longsor) jam berapa. Laporan masuk itu jam 7. Dan memang hujan deras dari kemarin siang sampai pagi subuh tadi," kata Febby, Kamis (5/12).
Disampaikan Febby, akibat parahnya longsoran membuat akses utama menuju 'Negeri di Atas Awan' harus ditutup dan dialihkan untuk sementara waktu ke akses jalan yang lebih jauh.
"Iya sekarang jalan ditutup. Dimensi kedalaman nggak tahu karena dalam banget, panjang longsor sekitar 100-150 meter. Harus muter ke Ciparasi Sobang, jalannya muter jauh, jalannya kecil, mobil bisa masuk tapi motor enggak bisa nyalip, jelek jalannya," ujarnya.
ADVERTISEMENT
PUPR Banten Buka Akses Jalan Darurat
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Provinsi Banten, Arlan Marzan, mengaku saat ini pihaknya telah membuka akses jalan darurat untuk digunakan oleh kendaraan agar bisa melintas di Jalan Cipanas-Warungbanten yang mengalami longsor.
"Sekarang sudah koordinasi dengan kepala desa dan warga. Rencananya kita akan relokasi jalannya di sebelah (jalan utama), kita akan buka lahan untuk dijadikan jalan darurat, jalan sementara. Alhamdulillah pihak warga sudah bersedia lahannya digunakan sebagai jalan sementara, jadi sementara lalu lintas bisa lewat," ungkap Arlan.
"Tim UPT sudah menerjunkan alat berat juga ke lokasi," imbuhnya.
Arlan mengaku, sampai saat ini pihaknya belum mengetahui tenggat waktu yang dibutuhkan untuk memperbaiki jalan tersebut lantaran masih menunggu hasil kajian tim di lapangan.
ADVERTISEMENT
Namun, lanjut Arlan, parahnya longsoran yang terjadi membuat pihaknya berencana untuk menggeser jalan yang menjadi akses utama menuju objek wisata 'Negeri di Atas Awan' tersebut ke tempat yang lebih aman dari longsor susulan.
"Kalau penanaman permanen nanti kita lakukan kajian dulu terhadap bidang longsornya, kekuatan tanahnya. Tapi karena agak sulit kalau dipaksa (dibangun di tempat semula) dibangun kembali, kemungkinan ada sedikit relokasi untuk efisiensi," tandasnya.