Luhut: Masih Banyak yang Kita Tidak Tahu tentang Varian Delta

4 Oktober 2021 17:32 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan. Foto: Dok. Lukas - Biro Pers Sekretariat Presiden
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan. Foto: Dok. Lukas - Biro Pers Sekretariat Presiden
ADVERTISEMENT
Koordinator PPKM Jawa-Bali yang juga Menko Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menegaskan, pemerintah terus mengantisipasi masuknya mutasi baru virus corona. Termasuk varian Delta yang memiliki kecepatan menular lebih tinggi ketimbang varian lainnya.
ADVERTISEMENT
"Kita confident, cukup baik, atau sangat baik kita bisa mengendalikan ini. Tetapi sekali lagi, masih banyak yang kita tidak tahu mengenai varian Delta ini," tutur Luhut dalam konferensi pers virtual terkait perpanjangan PPKM, Senin (4/10).
Luhut menjelaskan, saat ini pemerintah terus bekerja keras agar penularan COVID-19 dapat terus ditekan. Selain itu, setiap keputusan dan kebijakan yang diambil juga sudah berdasarkan data-data scientific.
"Saya sampaikan kami membuat keputusan itu pada dasarnya semua scientific. Karena teman-teman epidemiolog sangat terlibat, profesi kedokteran sangat terlibat, dalam proses pengambilan keputusan," tuturnya.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengikuti rapat kerja dengan Komisi IX DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (8/2). Foto: Hafidz Mubarak A/ANTARA FOTO
Di kesempatan yang sama, Menkes Budi Gunadi Sadikin menyampaikan hal yang sama. Kemenkes bakal terus memantau perkembangan varian baru corona, termasuk Mu, Lambda, dan Delta.
ADVERTISEMENT
"Kita juga di sisi surveilans terus memonitor adanya varian-varian baru. Baik varian Mu maupun varian Lambda, termasuk juga varian-varian mutasi Delta yang ada di Indonesia," jelas Budi.
Dikarenakan varian mutasi ini juga beredar di negara-negara lain, Kemenkes juga bakal memperketat keluar masuknya orang-orang di perbatasan. Hal ini dilakukan agar Indonesia tidak lagi kecolongan, seperti kasus masuknya varian Delta pada bulan Juli lalu.
"Kita monitor secara ketat untuk memastikan kita siap dan tidak terlambat kalau ada masuknya mutasi-mutasi baru ini di Indonesia. Kita jaga dengan cukup ketat di semua perbatasan," kata Budi.