Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Macron Disumpah Jadi Presiden: Prancis di Ambang Renaisans Baru
14 Mei 2017 17:57 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:17 WIB
ADVERTISEMENT
Emmanuelle Macron (39) disumpah menjadi Presiden Prancis ke-25 di Istana Elysee, Paris, Minggu (14/5). Dia didampingi istrinya yang bergaya, Brigitte (64).
ADVERTISEMENT
Dalam pidatonya di hadapan 300-an tamu, pejabat resmi dan keluarganya, Macron menegaskan bahwa Prancis tidak mengalami kemunduran, tapi justru berada di ambang “kebangkitan (renaisans) yang luar biasa.”
Presiden Prancis termuda sejak Napoleon Bonaparte itu berjanji akan meningkatkan lapangan kerja, melindungi perusahaan, dan terlibat dengan orang-orang Prancis yang merasa diabaikan. (Baca: Putri Brigitte Bela Ibunya yang Lebih Tua 25 Tahun dari Macron )
"Sekularisme Republikan akan dipertahankan," katanya. "Kita harus menemukan makna mendalam dari apa yang menyatukan kita hari ini ... Prancis hanya kuat jika makmur,” kata politisi garis tengah ini seperti dikutip dari Al Jazeera.
“Dunia dan Eropa membutuhkan Prancis lebih dari sebelumnya, sebuah Prancis yang kuat, yang bicara dengan lantang untuk kebebasan dan solidaritas,” tegas Macron seperti dilansir Reuters.
ADVERTISEMENT
Dia mengatakan, di bawah pemerintahannya pasar tenaga kerja akan dibuat lebih fleksibel, kondisi yang ramah bisnis akan diciptkan untuk membantu fungsi perusahaan-perusahaan dan inovasi akan menjadi jantung aksinya sebagai presiden.
Macron tiba di lokasi pengucapan sumpah secara terpisah dari istrinya, Brigitte, yang kini resmi menjadi Ibu Negara Prancis. (Baca: Presiden Terpilih Prancis Pernah Dua Kali Ditolak Kampus Idaman )
Macron mengenakan setelan jas hitam, sedangkan Brigitte tampil glamor dengan setelan warna biru muda. Anak-anak dan cucu Brigitte menghadiri acara pengucapan sumpah yang cukup mewah itu. (Baca: Gaya Stylish Casual Brigitte Trogneux, Calon Ibu Negara Prancis )
Kemenangan Macron melegakan negara-negara Eropa karena Macron berniat mendekatkan Prancis dengan Uni Eropa, menyusul proses keluarnya Inggris dari Uni Eropa (Brexit).
ADVERTISEMENT