Malaysia Nyatakan Anggur Muscat di Negaranya Aman, Tak Ada Residu Berbahaya

29 Oktober 2024 15:24 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Beberapa buah anggur Shine Muscat yang dijual di Pasar di, Jakarta Pusat, Selasa (29/10/2024). Foto: Alya Zahra/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Beberapa buah anggur Shine Muscat yang dijual di Pasar di, Jakarta Pusat, Selasa (29/10/2024). Foto: Alya Zahra/kumparan
ADVERTISEMENT
Heboh anggur Shine Muscat yang mengandung residu kimia/pestisida di atas ambang aman di Thailand merembet ke Malaysia. Sebab, anggur hijau manis tanpa biji ini juga banyak beredar di negeri jiran.
ADVERTISEMENT
Namun, temuan otoritas Malaysia menegaskan, sejauh ini anggur impor yang ada di Malaysia tidak mengandung residu kimia yang melebihi batas yang diizinkan — termasuk anggur Shine Muscat. Artinya, aman-aman saja.
Temuan ini disampaikan Kementerian Kesehatan Malaysia dalam sebuah pernyataan pada Senin (28/10/2024) sebagaimana dikutip dari The Star.
Kemenkes Malaysia mengungkapkan bahwa 234 sampel anggur telah dianalisis oleh Program Kualitas dan Keamanan Pangan.
"Empat sampel tidak mematuhi batas residu maksimum (BMR), tetapi ini tidak melibatkan anggur Muscat," kata Kemenkes.
Meski demikian, Kemenkes mengatakan, untuk pengiriman anggur Muscat ke Malaysia tahap berikutnya akan diperiksa menggunakan mekanisme uji, penahanan, dan pelepasan.
Dalam prosedur ini, kiriman makanan harus ditahan dan diambil sampelnya oleh pihak berwenang. Persetujuan hanya akan diberikan jika hasil analisis mematuhi batas residu maksimal (MRL), dan larangan impor akan diberlakukan untuk pelanggaran berulang.
ADVERTISEMENT
Kemenkes mengingatkan setiap makanan impor dan kemasan harus menampilkan informasi dasar, termasuk negara asal produk.
Ilustrasi Anggur Shine Muscat. Foto: Shutterstock
Dari tahun 2020 hingga September 2024, Kemenkes telah menganalisis 5.561 sampel sayuran dan buah-buahan untuk mengecek residu pestisida.
Sebanyak 165 sampel tidak mematuhi batas aman residu berdasarkan Peraturan Pangan 1985. Tindakan yang diambil terhadap sayuran dan buah impor yang tidak patuh termasuk penarikan kembali produk, pemusnahan, ekspor ulang, atau tuntutan hukum.
Kemenkes juga menyarankan warga Malaysia untuk membaca label makanan dan meyakinkan masyarakat bahwa pemeriksaan ketat dilakukan di perbatasan negara untuk memastikan keamanan pangan.

Temuan di Thailand

Sebelumnya, Jaringan Peringatan Pestisida Thailand mengeluarkan peringatan tentang anggur Shine Muscat setelah menemukan bahwa sebagian besar sampel mengandung residu kimia berbahaya yang melebihi tingkat yang diizinkan.
ADVERTISEMENT
Thai-PAN dan Dewan Konsumen Thailand mendesak Kementerian Kesehatan Masyarakat Thailand untuk mengambil tindakan, termasuk mengharuskan importir dan distributor untuk memberi label negara asal anggur ini.
Sebab, 23 dari 24 sampel anggur Shine Muscat yang diteliti, hanya 9 sampel yang mencantumkan asal negaranya, yaitu China. Lainnya, tidak mencamtumkan sehingga tak diketahui asalnya.

Anggur Muscat Beredar di Indonesia

Anggur Shine Muscat juga beredar di Indonesia. Kekhawatiran produk impor tersebut mengandung residu kimia berbahaya juga disampaikan oleh anggota DPR dalam rapat dengan BPOM hari ini. Namun, soal masuknya anggur impor ke Tanah Air, ada di bawah wewenang Badan Karantina Indonesia.