Mardiono Singgung Kader soal PPP Tak Lolos Parlemen & Kalah di Beberapa Pilkada

12 Desember 2024 3:55 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Plt Ketum PPP Muhammad Mardiono memberikan sambutan pada acara Workshop Nasional Anggota DPRD Fraksi PPP di Jakarta, Rabu (11/12/2024). Foto: Rayyan Farhansyah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Plt Ketum PPP Muhammad Mardiono memberikan sambutan pada acara Workshop Nasional Anggota DPRD Fraksi PPP di Jakarta, Rabu (11/12/2024). Foto: Rayyan Farhansyah/kumparan
ADVERTISEMENT
Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Muhammad Mardiono, memberikan sambutan dalam workshop nasional anggota DPRD PPP yang diselenggarakan di Hotel Mercure, Ancol, Jakarta Utara, Rabu (11/12).
ADVERTISEMENT
"Kita semua tentu, keringat yang besar yang kita kucurkan ada di situ dan materi yang tidak sedikit," ungkap Mardiono dalam pidatonya.
Mardiono juga menyoroti tantangan besar yang dihadapi PPP. Ia menegaskan bahwa perjuangan politik partai tidak hanya membutuhkan kerja keras, tetapi juga dukungan finansial yang cukup untuk dapat bersaing dengan partai-partai lain.
Dia lalu menyinggung soal kegagalan PPP masuk parlemen dan kalah di beberapa Pilkada 2024.
“Dan dapat saya garis bawahi bahwa kekalahan Partai Persatuan Pembangunan diberbagai lini termasuk apakah itu Pilkada, apakah itu termasuk di legislatif, sebagian besar berasalan yaitu apa? Kekurangan logistik,” ujarnya.
Namun demikian, Mardiono tidak hanya fokus pada persoalan politik. Ia juga mengingatkan pentingnya memanfaatkan peluang besar yang dimiliki Indonesia di tengah situasi global saat ini, terutama terkait bonus demografi yang sedang berlangsung.
ADVERTISEMENT
"Saat ini kita sedang memasuki periode bonus demografi itu yang diprediksi akan berlangsung hingga tahun 2045,Kondisi ini menawarkan peluang besar untuk mendorong pertumbuhan ekonomi,” ujarnya.
Mardiono juga menyoroti perlunya perhatian serius terhadap persoalan ekonomi. Menurutnya, potensi besar Indonesia, baik di sektor hulu maupun hilir, harus dimanfaatkan untuk menciptakan pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.