Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Mauritius Larang Kapal Pesiar asal Norwegia Bersandar, Ada Risiko Kesehatan
26 Februari 2024 4:44 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Mauritius menghentikan sebuah kapal milik Norwegia Cruise Line Holdings yang ingin berlabuh di pelabuhannya. Penyebabnya karena dianggap menimbulkan risiko kesehatan.
ADVERTISEMENT
"Hal itu berdasarkan pengambilan sampel dari sekitar 15 penumpang yang diisolasi di kapal tersebut," kata otoritas pelabuhan setempat dikutip dari Reuters, Senin (26/2).
"NCLHCN dijadwalkan untuk berlabuh di Port Louis pada hari Minggu, tetapi karena tidak berangkat ke Pulau Reunion, kapal tersebut tiba di Port Louis sehari sebelumnya."
Sekali lagi mereka menegaskan, ada risiko kesehatan yang dihadapi, Namun tak dirinci apa yang dimaksud.
“Keputusan untuk tidak mengizinkan kapal pesiar mengakses dermaga diambil untuk menghindari risiko kesehatan,” kata pihak berwenang.
“Kesehatan dan keselamatan penumpang serta negara secara keseluruhan adalah tanggung jawab pihak berwenang,” tambahnya, tanpa memberikan rincian mengenai sifat risiko kesehatan.
Juru bicara Norwegia Cruise Line yang berkantor pusat di AS mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa selama perjalanan kapal ke Afrika Selatan pada 13 Februari. Beberapa penumpang mengalami gejala ringan penyakit yang berhubungan dengan perut.
ADVERTISEMENT
"Setibanya di Port Louis, manajemen kapal bekerja sama dengan pihak berwenang Mauritius untuk memastikan tindakan pencegahan dilakukan dan semua penumpang baik-baik saja."
Otoritas pelabuhan Mauritius mengatakan hasil tesnya akan diketahui dalam 48 jam.
Kapal Bawa 2.184 Penumpang
Kapal tersebut mempunyai 2.184 penumpang dan 1.026 awak. Dari jumlah tersebut, sekitar 2.000 penumpang akan turun di Port Louis.
“Penumpang yang seharusnya menaiki ‘Norwegian Dawn’ dan memulai pelayaran mereka dari Mauritius hari ini tidak akan dapat menaikinya karena potensi risiko kesehatan,” katanya.