Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
ADVERTISEMENT
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri bicara soal berbagai persoalan bangsa akhir-akhir ini. Dia merenung dan berkontemplasi, ternyata, hal yang sangat berbahaya adalah ketika sistem hukum dijalankan dengan melupakan etika dan moral, terutama soal hati nurani.
ADVERTISEMENT
"Apalagi kalau sampai yang pimpinan negara itu pun sudah lupa diri," kata Megawati di DPP PDIP, Menteng, Jakarta, Senin (26/8).
"Sekiranya seluruh pemimpin menempatkan sikap kenegarawanan berbagai krisis konstitusional dan kecurangan TSM itu terstruktur, sistematis, masif, tidak perlu terjadi, saya suka pikir deh orang yang tega melakukan TSM itu orang pengecut tahu nggak? Tulis tuh gede-gede," sambung dia.
Menurut Megawati, orang yang tega melakukan TSM adalah orang yang tidak punya karakter.
"Ya pengecut dong, kok bangsanya sendiri dibegitukan saya nggak nerima dong, masa nggak boleh, ya boleh, karena saya orang merdeka," ucapnya.
"Bapak saya itu mengatakan kalau kita merdeka maka bangsa kita adalah orang yang merdeka, dan saya orang yang merdeka," tegasnya.
Megawati juga menyebut, apabila dia ditarget oleh sistem hukum macam itu, ia akan melawan. "Jangan coba-coba ya, hah, kalian mencari mau menjadikan saya target, saya lawan," kata dia, disambut teriakan Merdeka oleh kader PDIP.
ADVERTISEMENT
"Enak aja, emangnya siapa gue. Iya kan udah ada yang mikir-mikir, oh ini mesti gini, si cerewet-cerewet ini mesti begini, begini, aku pikir ini ku omongin," ucapnya.
Dia menilai, sejatinya pemerintahan bisa berbuat banyak mengatasi berbagai persoalan di masyarakat. Namun kondisi saat ini, masalah mendasar saja tidak terselesaikan.
"Begitu besar energi bangsa terbuang, kita ini bisa lebih maju dari sekarang loh, heran saya, sampai persoalan mendasar seperti kemiskinan ekstrem, stunting, rendahnya kualitas pendidikan kenaikan harga pangan hingga KKN, tidak, tidak, tidak terselesaikan," pungkasnya.