Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri sempat menyinggung insiden pembakaran bendera partainya saat terjadi aksi demo menentang pengesahan RUU HIP di depan Gedung DPR beberapa waktu lalu.
ADVERTISEMENT
Megawati memang mengaku memberi saran kepada pengurus DPP PDIP lain untuk melaporkan aksi pembakaran tersebut ke polisi. Sebab, kata Megawati, bendera PDIP merupakan sebuah simbol kehormatan dan kebanggaan para kader.
"Kemarin waktu dibakar, yang namanya bendera dan foto. Ya saya bilang, lapor sana ke polisi," kata Megawati dalam pidato politiknya di Pengumuman Calon Kepala Daerah Gelombang V secara daring, Rabu (2/9).
Megawati menyebut, bendera toh juga menjadi lambang kehormatan dan kebangaan bagi negara-negara lain di dunia. Oleh sebab itu, sebuah bendera tidak bisa dirusak begitu saja.
"Tidak bisa, di dunia ini, di PBB yang namanya Perserikatan Bangsa-Bangsa itu di depannya itu, apa toh kita akan lihat pertama kali? Itu hanya bendera-bendera dari seluruh dunia. Apa itu bukan kebanggaan?" tanya Mega.
ADVERTISEMENT
Megawati juga mengingatkan para kadernya agar jangan sekali-sekali menganggap remeh bendera. Termasuk bendera merah putih.
"Jadi anak-anak ini, kok kayaknya remeh temeh, tidak. Itu lambang kehormatan, lambang kehormatan partai kita, tapi yang paling utama kan merah putih," ujarnya.
Insiden pembakaran bendera PDIP itu terjadi saat aksi demo menolak RUU HIP di depan Gedung DPR, 26 Juni lalu.