Melihat 4 Nelayan KM Sri Mariana Lolos dari Maut, Nongkrong di Warung Kopi

7 Agustus 2024 9:02 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
4 nelayan KM Sri Mariana. Dok: kumparan
zoom-in-whitePerbesar
4 nelayan KM Sri Mariana. Dok: kumparan
ADVERTISEMENT
Sebanyak 4 dari 9 nelayan KM Sri Mariana yang sempat menjalani perawatan sejak Minggu (4/8), sudah kembali sehat. Pasalnya, mereka terlihat berkeliaran di depan Rumah Sakit Krakatau Medika (RSKM) Kota Cilegon pada Selasa (6/8).
ADVERTISEMENT
Terlihat keempat nelayan itu sedang asyik nongkrong dan ngopi di sebuah warung yang berada di pinggir jalan depan RSKM Kota Cilegon. Dari keempat nelayan itu, hanya satu orang yang tampak mengenakan masker.
Saat dikonfirmasi terkait kondisinya saat ini, salah seorang nelayan KM Sri Mariana, Saedi, mengaku sedari awal dirinya tidak merasakan sakit apa pun kendati sempat dievakuasi oleh petugas Ditpolairud Polda Banten usai ditemukan di Pulau Tempurung, Kecamatan Pulomerak, Kota Cilegon, Banten, pada Minggu (4/8).
Saedi. Dok: kumparan
"Yah kalau saya alhamdulillah sampai sekarang dari kondisi sehat yang dirasakan itu sama saja, dari mulai teman-teman yang sudah almarhum itu maupun yang merasakan sakit kaki, sesak napas," kata Saedi, Selasa (6/8).
"Alhamdulillah walaupun saya yang ngurus, saya yang ngasih makan, tapi alhamdulillah saya sehat, saya enggak sakit," imbuhnya.
ADVERTISEMENT
Saedi beralasan, dirinya minta untuk dievakuasi ke RSKM Kota Cilegon lantaran penasaran dengan penyakit misterius yang menyerang teman-temannya hingga menyebabkan meninggal dunia saat ditemukan oleh petugas Ditpolairud Polda Banten.
"Nah kalau saya ingin mengetahui apa sih penyebabnya, tapi dari hasil pengecekan rumah sakit, saya itu dinyatakan sehat," ujarnya.
Padahal sebelumnya, Kepala Balai Kekarantinaan Kesehatan (BKK) Pelabuhan Kelas 1 Banten, Resi Arisandi mengungkapkan, pihaknya akan memberlakukan karantina terhadap semua nelayan KM Sri Mariana yang selamat, baik yang sehat maupun yang sempat mengeluhkan sakit.
"Nanti yang sudah sembuh kita karantina juga selama 10 hari, yang sebelumnya dirawat di Rumah Sakit Krakatau Medika," kata Resi.
Sementara saat coba dikonfirmasi mengenai hal tersebut, Humas RSKM Kota Cilegon, Agus enggan memberikan komentarnya dan mengarahkan untuk berkomunikasi dengan pihak Dinas Kesehatan Kota Cilegon.
ADVERTISEMENT
"Bisa lewat dinkes ya terkait para nelayan ini. Mohon maaf saya belum dapat kasih informasi," ujar Agus.