Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Melihat Kembali Janji Rektor ITB yang Dukung Hak Swakelola SBM
12 Maret 2022 12:59 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Pendiri SBM sekaligus anggota Forum Dosen SBM ITB, Prof. Sudarso Kaderi Wiryono, menagih janji Rektor ITB Reini Wirahadikusumah pada debat calon rektor 2019 yang setuju bahwa otonomi diberikan kepada fakultas/sekolah lain di ITB. Lantas, seperti apa janji Reini pada pemilihan rektor 3 tahun lalu itu?
Melihat kembali debat calon rektor ITB yang diunggah channel Youtube Institut Teknologi Bandung pada 2 November 2019 lalu, Reini saat itu sempat menyebut hak swakelola yang dimiliki SBM ITB memang membuat iri fakultas/sekolah lain.
"SBM ini memang bikini iri semua ini. Katanya gajinya besar, tapi tentunya SBM juga melakukan upaya-upaya yang setimpal dengan take home pay yang mereka dapatkan," kata Reini dikutip Sabtu (12/3).
Menurutnya, kesuksesan SBM harus dijadikan motivasi agar fakultas/sekolah lain lebih inovatif. Meski di sisi lain diperlukan kajian yang mendalam mana prodi-prodi unggulan yang bisa mendapatkan fasilitas dan layanan premium seperti SBM ITB.
ADVERTISEMENT
"Harus ada betul-betul kajian mana yang unggulannya sangat relevan dengan kebutuhan masyarakat saat ini dan juga subsidi silangnya harus sangat jelas, hitungan-hitungannya, RKA-nya, laporan keuangannya jangan ada 2 sistem. Tapi prodi-prodi unggulan itu kita buat secara lebih kajiannya matang," tuturnya.
"Jadi saya melihat sangat mungkin, bahkan mungkin bukan cuma sekadar satu [atau] dua, mungkin bisa banyak yang menjadi prodi unggulan sebagai ada layanan-layanan yang premium untuk ITB, yang bersifat internasional, dan sebagainya," jelasnya lagi.
Meski demikian, Reini berharap layanan dan fasilitas premium tersebut tidak mengurangi kesempatan calon mahasiswa yang ingin mengenyam pendidikan di ITB dengan biaya yang terjangkau.
"Tidak ada mahasiswa yang tidak bisa bayar. Beasiswa kita selalu lebih dari yang tersedia, bidik misi, beasiswa untuk semua. Tapi untuk yang unggulan kita coba untuk menjadi subsidi silang untuk ITB," pungkasnya.
ADVERTISEMENT