Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Melihat Kembali 'Kasus Nirbhaya': Pemerkosaan & Pembunuhan Nakes India di 2012
20 Agustus 2024 18:56 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
Penemuan mayat dokter perempuan korban perkosaan di India pada 9 Agustus 2024 mengingatkan kembali pada 'Kasus Nirbhaya' 2012 silam.
ADVERTISEMENT
Kasus terbaru ini kembali menyulut kemarahan ribuan tenaga kesehatan di seluruh India. Kecaman juga dilakukan dengan mogok kerja massal dan demonstrasi besar-besaran.
Padahal, insiden pemerkosaan dan pembunuhan berkelompok di Delhi pada 16 Desember 2012, sempat menjadi titik balik dalam sejarah hukum India.
Kasus ini mengungkap sisi gelap kekerasan seksual di negara tersebut dan memicu gelombang protes serta perubahan hukum.
Peristiwa tragis ini bermula ketika Jyoti Singh, seorang pekerja magang fisioterapi berusia 22 tahun, diperkosa dan disiksa secara brutal oleh enam pria di dalam bus pribadi yang dia tumpangi bersama temannya, Avnindra Pratap Pandey.
Para pelaku, termasuk sopir bus, melakukan kekerasan tak terperikan yang akhirnya merenggut nyawa Jyoti dua minggu kemudian di sebuah rumah sakit di Singapura.
ADVERTISEMENT
Reaksi dan Proses Hukum
Insiden ini memicu kemarahan publik yang meluas, mendorong pihak berwenang untuk bertindak cepat. Semua terdakwa ditangkap dan didakwa dengan tuduhan penyerangan seksual dan pembunuhan.
Namun, satu dari enam terdakwa, Ram Singh, ditemukan tewas dalam tahanan pada Maret 2013. Ram diduga bunuh diri meskipun keluarganya menduga ada kecurangan.
Proses hukum terhadap kelima terdakwa lainnya berlangsung cepat. Pada 10 September 2013, empat terdakwa dewasa—Pawan Gupta, Vinay Sharma, Akshay Thakur, dan Mukesh Singh—dinyatakan bersalah dan dijatuhi hukuman mati.
Keputusan ini dikuatkan oleh Pengadilan Tinggi Delhi pada 2014, dan setelah melalui serangkaian proses banding, mereka dieksekusi dengan cara digantung pada 20 Maret 2020.
Sementara itu, terdakwa kelima, yang masih di bawah umur saat kejadian, dijatuhi hukuman tiga tahun di fasilitas reformasi sesuai dengan Undang-Undang Peradilan Anak.
ADVERTISEMENT
Pengaruh Terhadap Sistem Hukum
Kasus Nirbhaya menginspirasi perombakan besar-besaran dalam sistem peradilan India, termasuk pembentukan pengadilan jalur cepat untuk menangani kasus pemerkosaan dan peningkatan hukuman bagi pelaku.
Namun, kekerasan seksual terhadap perempuan tetap menjadi masalah serius di India, dengan laporan pemerkosaan dan pembunuhan masih sering mendominasi berita.
Contohnya, pada 2019, seorang dokter hewan berusia 27 tahun dibunuh secara brutal di Hyderabad, dan empat tersangka ditembak mati oleh polisi saat mencoba melarikan diri. Peristiwa ini hanya satu dari sekian banyak kasus yang mencerminkan betapa beratnya masalah kekerasan seksual di India meskipun reformasi hukum telah diterapkan.
Kritik Terhadap Sistem Peradilan
Dikutip dari Reuters, banyak yang merasa meskipun sebuah kasus menjadi berita besar, hal itu tidak selalu membawa perubahan berarti pada sistem peradilan yang terbebani.
ADVERTISEMENT
Kasus Nirbhaya mungkin sempat mengubah arah hukum di India, namun nyatanya perlindungan terhadap wanita masih belum efektif mengingat kasus mengenaskan serupa kembali terulang.