Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Melihat 'Pojok Baca' Buatan Kejari Boyolali di Bandara Adi Soemarmo
13 Juli 2024 20:11 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Kini, ada yang berbeda dengan ruang tunggu di Bandara Adi Soemarmo. Para calon penumpang di Bandara Adi Soemarmo tidak akan lagi bosan menunggu dengan adanya 'Pojok Baca' yang disediakan oleh Kejaksaan Negeri Boyolali.
ADVERTISEMENT
Ide pembuatan "Pojok Baca" ini tercetus saat Kejari Boyolali membentuk Posko Perwakilan Kejaksaan RI di Bandara Adi Soemarmo. Bandara tersebut berada di wilayah hukum Kejari Boyolali.
Kepala Kejari Boyolali Tri Anggoro Mukti menilai bahwa Posko Perwakilan itu seharusnya tidak hanya digunakan sebagai pos perwakilan semata. Tetapi juga dapat dimanfaatkan sebagai sarana untuk kinerja yang inovatif dan kebijakan strategis terkait penegakan hukum.
Atas dasar hal tersebut, muncul ide untuk membuat inovasi dan kebijakan strategis berupa pembuatan “Pojok Baca” di area ruang tunggu keberangkatan Bandar Udara Adi Soemarmo. Bekerja sama dengan PT Angkasa Pura Kantor Cabang Bandar Udara Adi Soemarmo, LANUD Adi Soemarmo, serta Dinas Perpustakaan Kabupaten Boyolali.
"Pembuatan “Pojok Baca” di area ruang tunggu keberangkatan Bandar Udara Adi Soemarmo tersebut bertujuan selain untuk meningkat minat baca dan sarana edukasi kepada masyarakat tetapi juga sebagai sarana untuk lebih memperkenalkan diri Institusi Kejaksaan Republik Indonesia pada umumnya dan Kejaksaan Negeri Boyolali pada khususnya kepada masyarakat umum," kata Tri kepada wartawan dikutip pada Sabtu (13/7).
ADVERTISEMENT
Tri mengungkapkan bahwa "Pojok Baca” di area ruang tunggu keberangkatan Bandar Udara Adi Soemarmo menyediakan berbagai macam-macam jenis bacaan. Jumlahnya hampir mencapai 300 buah buku.
"Mulai dari buku-buku tentang Hukum, buku tentang anak-anak, buku tentang self improvement, buku tentang biografi, buku tentang sosial, buku tentang bisnis, buku tentang psikologi, buku tentang alam/nature, buku tentang referensi, novel dan buku tentang daerah Boyolali," kata Tri.
"Bapak Jaksa Agung Republik Indonesia dengan tegas telah menyatakan bahwa konsep penegakan hukum sekarang harus berupa penegakan hukum yang humanis, penegakan hukum yang harus benar-benar hadir dan berada di tengah-tengah masyarakat," pungkasnya.