Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Melihat Toko "Perdukunan" di Surabaya, Laris hingga ke Malaysia
6 Desember 2024 10:36 WIB
ยท
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
Klenik hingga hal mistis rupanya masih menjadi daya tarik tersendiri bagi sejumlah kalangan masyarakat. Misalnya seperti praktik "perdukunan".
ADVERTISEMENT
Hal ini terlihat dari salah satu toko alat "perdukunan" di kawasan Sentra Penjualan Batu Akik & Permata di Kota Surabaya yang dilihat kumparan, Kamis (5/12). Tampak sejumlah barang "perdukunan" dibeber dan digantung di toko tersebut.
Mulai dari keris, tongkat, paku, bebatuan, dan barang-barang lainnya yang kebanyakan terbuat dari kuningan.
Saat berjalan menuju ke toko, aroma wewangian cukup menyengat di hidung. Seorang pembeli duduk bersila di bangku toko alat "perdukunan" tersebut.
Ia dengan mengenakan tasbih di pergelangan tangannya, sibuk memilih barang-barang "perdukunan". Sejumlah barang seperti kertas satu bendel dan bebatuan kemudian ia beli dan dibungkus menggunakan koran bekas.
Tak lama, datang lagi pria berjaket kulit. Sesekali ia memegang barang seperti koin hingga batu hitam berbentuk lonjong.
ADVERTISEMENT
Irwan, pedagang peralatan "perdukunan" itu mengaku telah berjualan di tempat tersebut sejak tahun 1990-an. Ia meneruskan usaha dari ibunya yang berjualan dengan cara keliling.
"Mulai tahun 90-an, di sini. Kalau dulu kan di tempat keris-keris terus dipisah di sini dengan penjual batu akik," ujar Irwan saat ditemui.
"Yang jualan awalnya itu ibu dulu dari Jogja. Dia naik kereta bawa barang-barang ini dijual keliling," tambahnya.
Irwan menganggap barang-barang "perdukunan" yang ia jual itu merupakan suvenir. Sebab, kata dia, barang-barang tersebut tidak mengandung hal-hal mistis saat ia jual ke pembeli.
"Kalau saya ngarani (menyebut) ya suvenir. Kalau ada yang bilang lain-lain saya ya terserah. Lebih ke suvenir," ucapnya.
Ia menerangkan bahwa barang-barang itu didapat dari sejumlah pengrajin kuningan di sejumlah tempat. Harganya pun bermacam-macam, tergantung dari jenis dan ukurannya.
ADVERTISEMENT
"Iya, kita ada ambil pengrajin dari Trowulan. Tapi barang-barang nggak dari satu asal pengrajin. Pengrajin ini punya ini, pengrajin lainnya punya ini. Mereka kan punya itu sendiri-sendiri, nggak bisa ditiru-tiru. Kayak keris ya keris sendiri. Dan untuk motif ya mereka juga punya ciri sendiri. (Harganya) mulai dari 5 ribu sampai 1 juta, ada," jelasnya.
Irwan tidak bisa menyebut barang jenis apa yang paling laris. Lantaran, barang yang diincar oleh para pembeli mengikuti musimnya.
Meski begitu, Irwan juga bisa melayani pesanan barang dari pembeli jika tidak tersedia di tokonya.
"Musimnya batu-batuan ya itu yang laris. Nanti musim kuningan ya itu, jadi nggak mesti. Pesan bisa. Jadi kita bilang ke pengrajinnya kira-kira bisa berapa lama. Kalau kayak yang mereka minta nggak ada modelnya di sini. Kalau ada punya contohnya gitu ya lebih cepat," ujarnya.
Ia mengungkapkan bahwa setiap hari pasti ada pembeli yang datang. Barang yang mereka incar pun berbeda-beda.
ADVERTISEMENT
"Dibilang ramai ya enggak ramai banget. Setiap hari pasti ada yang beli," katanya.
Biasanya ramai saat musim arus balik
Kebanyakan, dagangan Irwan ini ramai pembeli setelah musim lebaran. Para pembeli mulai memborong saat kembali dari mudik.
"Biasanya agak berkurang pas puasa awal, puasa akhir sampai awal lebaran, itu sepi. Larinya beda lagi kan. Biasanya juga sama musim mau kenaikan kelas sekolah dan musim hujan," bebernya.
"Ramainya lebaran kedua dan ketiga sudah pada tanya kapan bukanya. Biasanya kan ada yang pulang ke kampung halaman terus mereka mampir ke sini," lanjutnya.
Bahkan, kata Irwan, ada pembeli asal Malaysia yang datang untuk memesan sejumlah barang "perdukunan" yang ia jual.
"Alhamdulillah. Yang paling jauh Malaysia. Waktu itu mintanya dikirim. Jadi orangnya ke sini beli terus minta barangnya dikirim ke Malaysia, jadi dipaketin," katanya.
ADVERTISEMENT
Saat ini, bisnisnya tersebut telah merambah ke penjualan online seiring perkembangan zaman.
"Insya Allah bisa melayani pengiriman. (Jual online) ada sih tapi nggak semuanya, ada beberapa," ucap dia.