Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
WHO mengatakan, sekitar 200 dosis vaksin Ebola rVSV-ZEBOV telah dikirim ke Mbandaka dari Goma. Dosis vaksin tambahan juga akan dikirim dalam beberapa hari mendatang.
Tiga tim vaksinasi telah dikerahkan ke lapangan. Mereka akan memfokuskan upaya untuk menjangkau warga yang berisiko tinggi.
"Dengan vaksin yang efektif dan pengalaman petugas kesehatan Republik Demokratik Kongo dalam menanggapi Ebola, kami dapat dengan cepat mengubah arah wabah ini menjadi lebih baik," kata Direktur WHO Afrika, Matshidiso Moeti, dikutip dari Reuters.
Sejauh ini, dua orang telah tewas akibat virus Ebola di kota berpenduduk lebih dari satu juta jiwa itu. Mbandaka dihuni orang-orang yang tinggal di dekat jalan raya, air, dan jalur udara menuju Ibu Kota Kinshasa.
ADVERTISEMENT
Hutan khatulistiwa Kongo adalah reservoir alami untuk Ebola. Virus itu ditemukan di dekat Sungai Ebola di Kongo utara pada 1976.
Negara ini telah mengalami 13 wabah Ebola sebelumnya. Wabah pada 2018-2020 di timur bahkan menewaskan hampir 2.300 orang. Angka itu merupakan jumlah tertinggi kedua yang tercatat dalam sejarah kematian akibat demam berdarah.
Mbandaka, ibu kota Provinsi Equateur, juga menghadapi wabah pada 2018 dan 2020. Sementara itu, wabah terbaru berakhir di timur negara itu pada Desember 2021. Saat itu, pemerintah mencatat enam kematian.
ADVERTISEMENT
Pengujian genetik menunjukkan, wabah saat ini adalah peristiwa limpahan baru. Artinya, virus itu ditularkan dari hewan yang terinfeksi.
Penulis: Sekar Ayu.