Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
ADVERTISEMENT
Menteri Agama Fachrul Razi mengatakan tidak akan kembali memberikan pernyataan atau komentar terkait rencana pemulangan 600-an WNI eks simpatisan ISIS.
ADVERTISEMENT
Wacana ini sebelumnya mencuat pertama kali dari mulut Fachrul Razi. Namun setelah menjadi polemik, dia mengatakan saat ini Menkopolhukam Mahfud MD menjadi koordinator masalah ini.
"Wah itu nantilah biar dijelaskan Menkopolhukam ya. Karena beliau yang mengkoordinir ya," kata Fachrul di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (10/2)
Fachrul mengatakan update pemulangan hingga pandangan pemerintah mengenai pemulangan WNI eks ISIS dapat ditanyakan langsung ke Mahfud MD.
Mantan Wakil Panglima TNI periode 1999-2000 itu menampik dirinya dilarang berbicara terkait rencana pemulangan WNI eks ISIS. Fachrul menuturkan Mahfud MD sudah diberikan tanggungjawab menjadi koordinator untuk menjawab dan memberikan pernyataan terkait isu ini.
"Enggak, bukan dilarang, karena kan kalau sudah ditunjuk koordinator kita yang ngomong enggak baik. Ngomongnya kepada yang koordinasi dong," ucap Fachrul.
Selain itu Fachrul menegaskan meski tidak akan berkomentar mengenai pemulangan WNI eks ISIS, dia tetap bersedia memberikan masukan jika diminta oleh Mahfud MD.
ADVERTISEMENT
"Nanti kalah beliau minta, saya kasih masukan. Enggak boleh lagi saya ngomong di sini (media) karena kan sudah ada rapat Menkopolhukam," tutur Fachrul Razi.
Sebelumnya, Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT) berencana memulangkan 600-an WNI mantan simpatisan ISIS dari Timur Tengah. Ide itu pertama kali disampaikan oleh Menteri Agama Fachrul Razi pada 1 Februari lalu di Hotel Discovery, Jakarta Utara.
"Badan Penanggulangan Terorisme dalam waktu dekat akan dipulangkan 600 orang yang sekarang tersesat di ISIS di Timur Tengah. Mereka dulu tergabung di ISIS untuk mendirikan negara yang mereka namakan khilafah," kata Fachrul.
Fachrul menuturkan mereka tengah telantar di wilayah Timur Tengah. Ia berharap setelah dipulangkan ke Indonesia, pemerintah dapat melakukan pengawasan dan pembinaan agar mencintai negara.
ADVERTISEMENT
Namun belakangan pernyataan Fachrul diklarifikasi oleh Kemenag. Melalui staf khususnya, Ubaidillah Amin, menyatakan ada kesalahan informasi mengenai rencana pemulangan WNI eks ISIS.
Sementara Presiden Jokowi menegaskan pemerintah belum memutuskan apakah akan memulangkan WNI itu atau tidak. Namun Jokowi mengatakan jika secara pribadi ditanya, dia enggan menerima kembali WNI eks ISIS itu ke Indonesia.
"Kalau bertanya kepada saya, saya akan bilang tidak. Tapi masih dirataskan," kata Jokowi di Istana Negara.
Jokowi mengatakan, pemerintah akan membahas perihal ratusan WNI di luar negeri itu dalam rapat terbatas (ratas). Hasil ratas itu akan diputuskan apakah WNI itu dipulangkan atau tidak.