Menag: Saudi Kurangi Kuota Pendamping Jemaah Haji 50%, Saya Minta Buat Ditinjau

17 Desember 2024 19:39 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Seorang peserta ibadah haji menggendong jamaah lansia usai melakukan umrah di pelataran Masjidil Haram, Mekah, Arab Saudi, Selasa (6/6/2023). Foto: ANTARA FOTO/Wahyu Putro A
zoom-in-whitePerbesar
Seorang peserta ibadah haji menggendong jamaah lansia usai melakukan umrah di pelataran Masjidil Haram, Mekah, Arab Saudi, Selasa (6/6/2023). Foto: ANTARA FOTO/Wahyu Putro A
ADVERTISEMENT
Menteri Agama, Nasaruddin Umar, terus berkomunikasi dengan pemerintah Arab Saudi untuk bisa menambah kuota pendamping jemaah haji. Sebab, saat ini, Saudi sudah menerapkan kebijakan baru dengan mengurangi kuota pendamping jemaah haji hingga 50%.
ADVERTISEMENT
Tahun lalu, Indonesia mendapat kuota pendamping jemaah haji 2.200 pendamping.
“Tetapi, saya datang khusus kemarin ketemu dengan Menteri Haji (Arab Saudi), mohon ditinjau kembali karena daftar tunggu kami 48 tahun ya, berarti rata-rata nanti jemaah haji itu adalah sudah tua-tua,” ujar Nasaruddin Umar usai menghadiri Mukernas IV MUI, di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta Pusat, Selasa (17/12).
Menteri Agama Nasaruddin Umar menyampaikan sambutan saat pembukaan Musyawarah Kerja Nasional IV Majelis Ulama Indonesia (Mukernas IV MUI) 2024 di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, Selasa (17/12/2024). Foto: Asprilla Dwi Adha/ANTARA FOTO
Nasaruddin menuturkan, adanya pendamping haji ini akan sangat membantu pemerintah Arab Saudi dalam pelaksanaan ibadah haji. Terutama dalam urusan bahasa serta tenaga.
“Maka sesungguhnya pendamping haji itu justru sebetulnya membantu pemerintah Saudi Arabia. Karena kalau pemerintah Saudi Arabia yang harus mengurus semua itu kan tidak tahu bahasa Indonesia. Kemudian tenaganya juga terbatas,” ujar Imam Besar Masjid Istiqlal tersebut.
ADVERTISEMENT
Nasaruddin berharap pemerintahan Arab Saudi dapat mempertimbangkan dua aspek tersebut, sehingga kuota haji untuk pendamping dapat ditambahkan.
“Nah kalau pendampingnya dari Indonesia kan tahu bahasa Indonesia dan tahu penyakitnya yang dibimbing dan sebagainya. Kita nanti akan berharap tambahan pendampingannya itu ada,” ucap Nasaruddin.
Jemaah haji 2024 berkumpul di Jabal Rahmah di Arafah untuk wukuf, Sabtu (15/6/2024). Foto: Haj Ministry KSA