Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2

ADVERTISEMENT
Paus Fransiskus wafat pada Senin (21/4) pagi waktu Vatikan, sehari setelah perayaan Paskah. Ia dimakamkan pada Sabtu (26/4). Setelah pemakaman, masa berkabung akan berlangsung selama 9 hari sebelum konklaf akhirnya dimulai.
ADVERTISEMENT
Konklaf ialah prosedur untuk memilih paus yang baru. Tradisi Konklaf sudah berjalan selama 8 abad dan menjadi salah satu kegiatan penting untuk menentukan pemimpin Katolik Roma dan dunia. Istilah Konklaf pertama kali digunakan Paus Gregorius X pada 1274.
Konklaf biasanya dimulai antara 15 sampai 20 hari setelah meninggalnya Paus. Penetapan waktu Konklaf ditetapkan pada abad pertengahan karena butuh perjalanan berminggu-minggu ke Roma.
Meski waktu perjalanan kini tak lagi jadi masalah, namun batas waktu itu tetap berlaku jadi landasan, memberikan kesempatan bagi para Kardinal untuk bertukar pikiran mengenai keadaan gereja dan tentang para calon pengganti Paus.
Periode itu berakhir dengan misa Pro Eligendo Papa yang dihadiri oleh semua Kardinal dari seluruh dunia di Basilika Santo Petrus. Misa ini juga penanda dimulainya Konklaf.
ADVERTISEMENT
Selama Konklaf, para Kardinal akan ditempatkan di Kapela Sistina untuk memilih Paus yang baru. Selama Konklaf, Kardinal didampingi paling banyak dua asisten dan tidak boleh membawa alat komunikasi apa pun dan tidak boleh berkomunikasi keluar dengan siapa pun.
Setelah misa di Kapel Sistina, asisten Kardinal diminta keluarga dan kapel pun dikunci. Para Kardinal kemudian mengadakan pemilihan secara rahasia.
Kapel Sistina Ditutup
Vatikan menutup Kapel Sistina jelang para kardinal berkumpul untuk konklaf. Kapel Sistina adalah tempat para kardinal berkumpul untuk memilih paus baru dalam tradisi yang sudah berjalan selama berabad-abad. Ada satu hal utama yang harus dilakukan jelang konklaf: memasang cerobong asap tempat surat suara akan dibakar setelah pemungutan suara.
Mereka yang dapat masuk ke Kapel Sistina pada Minggu (27/4) dapat dikatakan beruntung karena tidak ada yang tahu sampai kapan konklaf berlangsung dan berapa lama Museum Vatikan tidak bisa dikunjungi.
ADVERTISEMENT
Konklaf Akan Dimulai 7 Mei
Tanggal dimulainya konklaf untuk memilih paus baru telah disepakati.
Dalam pertemuan yang digelar para kardinal di Roma, Senin (28/4), diputuskan ritual pemilihan Paus itu akan dimulai pada 7 Mei 2025.
Dikutip dari AFP, pada Rabu (5/5) pekan depan para kardinal akan mengadakan misa khidmat di Basilika Santo Petrus di Vatikan. Setelah itu, para kardinal yang memenuhi syarat untuk memilih dan dipilih akan berkumpul di Kapel Sistina untuk pemungutan suara rahasia yang dapat berlangsung dalam beberapa hari.
Mengenal Kardinal yang Akan Memilih Paus Baru
Mengutip AFP, kardinal, dari bahasa Latin cardinalis yang berarti “kepala sekolah”, adalah pejabat tinggi yang ditunjuk Paus untuk membantunya mengelola Gereja.
Sebagian besar kementerian utama di Tahta Suci dipimpin oleh para kardinal.
ADVERTISEMENT
Secara resmi, gelar mereka adalah Kardinal Gereja Roma Suci. Mereka membentuk Dewan Kardinal yang dipimpin seorang dekan —saat ini Giovanni Battista Re (91 tahun) asal Italia— dan berada di jajaran tertinggi hierarki Katolik.
Sebagian besar kardinal juga menjabat sebagai uskup di berbagai keuskupan dunia, sementara lainnya berkarya di Kuria, pemerintahan Vatikan, dan bermukim di Roma.
Dari 252 kardinal yang ada, hanya 135 yang berhak memilih Paus baru. Syaratnya, mereka harus berusia di bawah 80 tahun.
Seorang kardinal tidak sekadar diangkat, melainkan “diciptakan” melalui dekrit paus.
Tradisi ini berakar dari praktik Romawi kuno, yang menilai penciptaan sebagai pengakuan atas kualitas pribadi, bukan untuk mengisi jabatan kosong.
Menurut aturan Vatikan, dilansir AFP, paus memilih kardinal dari mereka yang dinilai “menonjol dalam doktrin, kebajikan, kesalehan, dan kehati-hatian”.
ADVERTISEMENT
Kardinal Ignatius Suharyo Bakal Ikut Konklaf
Salah satu kardinal yang akan mengikuti pemilihan Paus baru ialah Uskup Agung Jakarta, Kardinal Ignatius Suharyo. Ia akan akan berangkat konklaf pada Sabtu, 3 Mei 2025 dan akan tiba pada 4 Mei 2025.
"Untuk mengikuti konklaf itu akan dilakukan oleh Bapa Kardinal Ignatius Suharyo selaku Uskup Keuskupan Agung Jakarta, beliau yang tadinya direncanakan akan berangkat di tanggal 4 Mei, itu mengalami perubahan jadwal menjadi tanggal 3 Mei, karena permintaan dari Dewan Kardinal," kata Humas Gereja Katedral Jakarta, Susyana Suwadie, kepada wartawan, Sabtu (26/4).
Menurutnya, permintaan itu disampaikan Dewan Kardinal bahwa para kardinal mesti sudah bergabung untuk mengikuti rangkaian konklaf pada 5 Mei 2025, atau sehari setelah masa berkabung usai.
ADVERTISEMENT
Keuskupan Agung Jakarta Harap Konklaf Pemilihan Paus Diberkati Tuhan
Pastor Rekan Gereja Katedral Jakarta, Romo Yohanes Deodatus, berharap pelaksanaan konklaf diberkati Tuhan. Ia mengatakan, pihaknya akan mendoakan setiap hari.
"Pada saat konklaf, tentu kita mendoakan. Jadi ada doa khusus, sudah ada doanya, kita ingin berdoa, mendoakan, setiap hari juga," kata Yohanes kepada wartawan, Sabtu (26/4).
"Sama untuk konklaf agar proses terpilihnya paus yang baru ini senantiasa diberkati oleh Tuhan, senantiasa dinaungi oleh Roh Kudus. Jadi kita ikut berdoa setiap hari. Ada doanya khusus," jelas dia.