Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Menanti Tes DNA di Kasus 'Bayi Diduga Tertukar' di RSI Jakarta Cempaka Putih
14 Desember 2024 8:24 WIB
·
waktu baca 4 menitADVERTISEMENT
Kasus dugaan bayi tertukar di Rumah Sakit Islam Jakarta (RSIJ) Cempaka Putih menyita perhatian publik.
ADVERTISEMENT
Bayi yang dipermasalahkan adalah bayi pasangan Muhammad Rauf (27) dan Feni Selvianti lahir pada 16 September 2024 di RS Islam Cempaka Putih. Pada 17 September, saat Rauf sedang mengurus akta lahir anaknya, ia mendapat kabar bahwa anaknya dalam kondisi kritis.
Rauf sempat diadang, saat akan melihat bayinya yang ada di Neonatal Intensive Care Unit (NICU). Setelah perdebatan singkat, Rauf diperbolehkan masuk dan salah satu petugas medis menyebut, bayinya sudah meninggal.
Bayi Rauf itu lantas dikubur. Rauf membongkar makamnya, dan menemukan beberapa perbedaan, antara jenazah bayi yang dikubur dan rupa anaknya yang sempat ia foto begitu lahir.
Alhasil, Rauf pun mengajukan tes DNA untuk menemukan kebenaran.
"Saya meminta hasil rekam medis dan mau melihat CCTV tapi juga tak diperlihatkan," kata dia.
ADVERTISEMENT
Pihak RSIJ sendiri sudah sepakat dengan pasangan Rauf-Feni untuk melakukan tes DNA.
"Kami dan orang tua bayi telah bersepakat untuk melakukan test DNA," kata Dirut RSIJ Cempaka Putih, dr. Jack Pradono.
Bagaimana perkembangan kasusnya?, berikut kumparan rangkum:
Ortu yang Bayinya Diduga Tertukar di RSIJ: Anak & Ibu Tak Pernah Dipertemukan
Rauf mengatakan, selain menemukan perbedaan antara bayi yang diazankan dengan bayi yang dimakamkan, ia juga merasa aneh dengan pihak RS yang tak pernah mempertemukan bayi dengan ibu kandungnya.
“Bayi saya tidak perlihatkan ke ibunya ketika bayi sudah lahir dan di tempelkan ke dadanya Ibu nya,” ujar Rauf dalam keterangan tertulisnya. Perwakilan Rauf, Angel, mengizinkan kumparan untuk mengutip.
Ia juga tak bisa melihat kondisi utuh bayinya, karena sang bayi sendiri dibedong begitu lahir. Rauf hanya bisa melihat bagian wajahnya saja.
ADVERTISEMENT
“Setelah bertemu bayi saya di tanyakan mau mengazankan bayinya tidak pak. Pada saat bayi diazankan kondisi bayi dalam keadaan di bedong, anak tidak diberi tahu jenis kelamin nya apa, identitas identitas seperti gelang, tanda lahir, kelengkapan anggota tubuh tidak di perlihatkan,” jelasnya.
Polisi Selidiki Kasus Bayi Diduga Tertukar di RSI Jakarta Cempaka Putih
Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Susatyo Purnomo Condro, mengatakan pihaknya sudah melakukan pendalaman sejak kasus tersebut bergulir.
"Sejak awal kejadian kami sudah melakukan penyelidikan," ujar Susatyo saat dikonfirmasi, Jumat (13/12).
Susatyo memastikan, saat ini pihaknya masih terus mendalami perkara tersebut. Proses tes DNA yang akan dilaksanakan pun turut dalam pemantauan pihaknya.
"Mengikuti perkembangan tes DNA yang rencana akan dilaksanakan," kata dia.
KPAI Akan Panggil RSIJ Cempaka Putih Terkait Dugaan Bayi Tertukar 16 Desember
KPAI akan segera memanggil pihak rumah sakit untuk meminta klarifikasi terkait kasus ini.
ADVERTISEMENT
Komisioner KPAI, Jasra Putra, mengungkapkan bahwa pihaknya telah menerima laporan langsung dari keluarga bayi pada Kamis (12/12). Ayah dari bayi yang tertukar, Muhammad Rauf (27) bersama pihak yang mendampingi, Angela, mendatangi KPAI.
Menanggapi laporan tersebut, KPAI bergerak cepat untuk meminta keterangan lebih lanjut.
"Kita akan siapkan segera surat pemanggilan ke RS sebagai bentuk klarifikasi dan pendalaman informasi atas aduan yang masuk ke kami tadi siang oleh keluarga langsung," ujar Jasra saat dihubungi, Jumat (13/12).
Jasra menyebutkan, surat pemanggilan dikirimkan pada Jumat (13/12) dan pertemuan dengan pihak rumah sakit akan dilakukan pada Senin (16/12).
Dinkes DKI Akan Tindak Tegas jika RSIJ Cempaka Putih Terbukti Lalai soal Bayi
Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi DKI Jakarta menindaklanjuti kasus dugaan bayi tertukar di RS Islam Jakarta (RSIJ) Cempaka Putih.
ADVERTISEMENT
Hal ini disampaikan oleh Kepala Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta Ani Ruspitawati. Ia menyebut pihaknya telah meminta klarifikasi tertulis dari manajemen rumah sakit tersebut.
“Sebelumnya, pada Selasa (10/12), tim Suku Dinas Kesehatan Jakarta Pusat telah melakukan Pembinaan, Pengawasan, dan Pengendalian (BINWASDAL) terhadap RS Islam Jakarta Cempaka Putih. Kami akan terus mengawasi perkembangan laporan ini dan menindaklanjuti secara tegas apabila terdapat bukti kelalaian tenaga medis dalam memberikan layanan kesehatan,” ujar Ani dalam keterangannya.
Selain klarifikasi, Dinkes DKI Jakarta menginstruksikan pihak rumah sakit untuk meningkatkan pengawasan internal, termasuk pembinaan kepada seluruh tenaga medis dan staf rumah sakit.