Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Pemprov Jawa Barat mulai menata Kalimalang di Kelurahan Marga Jaya, Kecamatan Bekasi Selatan, Kota Bekasi,Rabu (25/9). Penataan kali buatan tersebut merupakan bentuk pemenuhan janji Gubernur Jabar Ridwan Kamil.
ADVERTISEMENT
Kalimalang nantinya akan dibuat sebagai ikon ruang terbuka Kota Bekasi sekaligus tempat rekreasi dan edukasi. Desain wajah baru Kalimalang memiliki empat zona yang terbagi ke dalam area utara seluas 5.290 meter persegi dan area selatan 13.900 meter persegi, dengan total luas area 19.190 meter persegi.
Setelah groundbreaking pada Rabu (25/9), penataan akan dimulai dengan pengerjaan di sempadan area utara Kalimalang di Jalan M Hasibuan.
Sibarani Sofian, arsitek dalam tim perencana Proyek Penataan Kalimalang, penataan tahap pertama di Zona 1 bertujuan menciptakan zona selebrasi.
"Aspek keselamatan, kelancaran aliran (air), dan operasional perawatan saluran tetap diperhatikan sambil diterapkannya usulan ruang sosial, ruang aktifitas, dan ruang hijau di sekeliling badan air," ujar Sibarani dalam keterangan tertulisnya.
Zona 1 diharapkan bisa menjadi tempat berkumpul, tempat selfie, tempat ngariung, hingga festival/perayaan budaya.
ADVERTISEMENT
"Dalam zona selebrasi ini, akan memiliki taman ngariung, taman anak anak dan kolam dangkal, taman sejarah, dan jembatan Chandrabaga yang tentunya akan sarat dengan tempat untuk selfie," kata Sibarani.
"Sehingga masyarakat Bekasi punya alternatif lain selain berkunjung ke mall, tetapi juga menikmati ruang terbuka hijau dan ruang interaksi di sepanjang Kalimalang," tambahnya.
Penataan Kalimalang merujuk Cheonggyecheon River di Seoul Korea Selatan, River of Life di Kuala Lumpur Malaysia, hingga Teras Cikapundung di Kota Bandung.
Nantinya, empat zona Kalimalang memiliki tema masing-masing. Mulai dari tema selebrasi, edukasi, ekologi, hingga tema komunitas.
Selain penataan di Zona 1, akan dibangun softscape tanaman, monumen, tiang bendera, signage taman, pedestrian, hingga plaza kecil sepanjang koridor di Kalimalang. Bagi penyandang disabilitas, juga disiapkan fasilitas untuk ramp sehingga kursi roda bisa bergerak dengan nyaman.
ADVERTISEMENT
Sibarani memastikan penataan Kalimalang sudah mengantisipasi kondisi ruang sekitar kali yang juga digunakan untuk pembangunan Tol Becakayu. Pihaknya memberikan rekomendasi untuk memanfaatkan area parkir di kawasan sekitar, antara lain Bekasi Hypermart dan SunCity Square.
"Alignment jalan tol dan titik keluar masuknya membuat rencana harus disesuaikan beberapa kali. Tapi rekomendasi kami adalah memanfaatkan area parkir fasiltas komersial sekitar dan kami mengusulkan fasilitas penyeberangan yang mumpuni untuk akses ke taman," tuturnya.
Sedangkan terkait aliran air, sistem pintu air dan pengendalian level air sudah menjadi fokus Kementerian PUPR serta Dinas Sumber Daya Air (SDA) Jabar.
"Kami sudah mengikuti rekomendasi SDA dan BBWS untuk mendesain dengan level yang disarankan," tegas Sibarani.
Sementara itu, Kepala Dinas SDA Jabar Linda Al Amin mengatakan pengembangan wisata air dilakukan guna meningkatkan kepariwisataan Jabar. Selain itu, melestarikan budaya Tanah Pasundan yang tidak lepas dari air.
ADVERTISEMENT
“Pengembangan destinasi wisata air pun ini diharapkan dapat meningkatkan kebanggaan warga Bekasi, karena akan memiliki sempadan saluran sebagai ruang publik di tengah kota yang tertata dan terpelihara dengan baik,” kata Linda.
Revitalisasi dan Penataan Sempadan Saluran Kalimalang akan dilakukan pada 2019 dan 2020. Pada 2019, penataan akan fokus pada pembangunan di bagian luar badan air yang meliputi Taman Seni, dan Taman Timur dan Promenade Sejarah.
Sedangkan pada 2020, bakal dibangun zona bermain anak, kolam dangkal anak, ruang ngariung, taman flora musiman, tanggul penahan tanah, jalan inspeksi, taman lampu, dan jembatan penyeberangan.
“Untuk pembiayaan telah dianggarkan dalam APBD 2019 sebesar Rp 4,6 Miliar untuk penataan sempadan sisi utara Saluran Kalimalang dan RAPBD 2020 sebesar Rp 26 Miliar untuk penataan sempadan sisi selatan Saluran Kalimalang,” kata Linda.
ADVERTISEMENT
Linda juga memastikan penataan sempadan Saluran Kalimalang tidak akan mengganggu pemeliharaan sumber daya air dan dilakukan sesuai dengan regulasi. Ia berharap penataan sempadan Kalimalang bisa meningkatkan kepedulian masyarakat Bekasi terhadap fungsi dan kelestarian air.
“Pembangunan ini dapat meningkatkan fungsi dan kelestarian Sumber Daya Air serta kepedulian masyarakat dalam memelihara Sumber Daya Air. Masyarakat diharapkan tidak lagi membuang sampah dan limbah ke Saluran Kalimalang,” ucapnya.