Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Menguak Teror Wafer Isi Silet di Jember: Motif dan Sosok Pelaku
4 Agustus 2021 8:50 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Sudah dua kali hal tersebut ditemukan warga. Kasus pertama terjadi pada tiga pekan lalu di Jalan Manggis, Kelurahan Jember Lor.
Kemudian kasus kedua terjadi pada Sabtu (31/7) di Jalan Cempedak. Dalam kasus kedua ini, pelaku melempar 3 bungkus wafer ke halaman rumah.
Pelaku melempar wafer itu ke rumah warga sekitar secara acak setelah bocah-bocah yang diberikan menolak. Pemilik rumah itu adalah Yasin. Ia mengatakan salah satu anaknya yang berusia 6 tahun merengek ingin mencicipinya.
Alhasil Yasin membiarkan anak perempuannya mencicipi wafer itu. Namun anaknya menemukan bagian keras pada wafer sehingga sulit dikunyah dan memuntahkannya. Setelah diperiksa ternyata dalam wafer itu terdapat potongan silet.
“Untungnya tidak sampai ditelan oleh anak saya,” ujar Yasin yang mengaku masih khawatir, saat dihubungi wartawan, Selasa (3/8).
ADVERTISEMENT
Kasus ini lalu dilaporkan ke ketua RT dan RW setempat. Selain itu juga ke polisi.
Diselidiki Polisi
Polsek Patrang yang mendapatkan laporan langsung melakukan penyelidikan. Pelaku diketahui seorang pria.
Kapolsek Patrang, AKP Heri Supadmo mengaku sempat kesulitan untuk mengidentifikasi pelaku. Sebab pelaku menggunakan jaket bertudung dan wajahnya tertutup oleh masker. Selain itu yang melihat langsung pelaku hanya anak-anak.
“Karena saksi anak-anak sulit mengingat. Menurut saksi, pelaku tidak bicara sama sekali. Hanya langsung memberikan wafer itu atau melemparnya ke anak-anak, kemudian pergi,” ujar Heri.
Akhirnya Tertangkap
Meski sempat mengalami kesulitan dalam melakukan identifikasi. Polisi akhirnya berhasil menangkap pelaku.
Kasatreskrim Polres Jember, AKP Komang Arya Wiguna, mengatakan pria itu berinisial AG (43). Dia ditangkap di kediamannya pada Selasa (3/8) siang. Polisi lalu membawanya ke Polres Jember untuk diperiksa.
ADVERTISEMENT
AG adalah pengangguran yang hidup sebatang kara. Ia tinggal di permukiman Kecamatan Patrang, Jember. Katika diperiksa di kantor polisi, AG terlihat menggunakan peci berwarna putih hitam dan mengenakan baju batik.
Kepada polisi dia mengaku memberi wafer isi silet ke anak-anak di sekitar daerahnya adalah untuk tolak bala.
"Yang bersangkutan memang sengaja membuat snack untuk menolak bala wabah. Merasa paranoid, sehingga mempersiapkan wafer disisipi benda tajam dikemas kembali," ujar Komang, di kantornya, Selasa (3/8).
Komang belum menjelaskan wabah apa yang dikhawatirkan oleh AG. Namun, wabah yang sedang melanda saat ini adalah COVID-19.
Lebih lanjut Komang menuturkan AG ini sudah 10 kali melancarkan aksinya. Namun ia tidak mendetail di mana saja pria terebut beraksi.
ADVERTISEMENT
"Ditaruh di jalan, diambil orang sewaktu-waktu, kebetulan kemarin anak-anak. Sudah 10 kali," kata dia.
"Masih kami dalami proses hukumnya, perlu gelar perkara. Terduga dalami motif, barang bukti dan persesuaian petunjuk," lanjut Komang.