Menkes: Dari 50 Juta, RI Mungkin Hanya Akan Terima 20 Juta Dosis Vaksin Novavax

11 Oktober 2021 17:11 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menkes RI Budi Gunadi Sadikin memberikan keterangan pers terkait kedatangan vaksin COVID-19 Sinovac di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Minggu (18/4). Foto: Muhammad Iqbal/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Menkes RI Budi Gunadi Sadikin memberikan keterangan pers terkait kedatangan vaksin COVID-19 Sinovac di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Minggu (18/4). Foto: Muhammad Iqbal/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menyampaikan sejauh ini pemerintah Indonesia telah menerima 226 juta dosis vaksin corona berbagai merek. Vaksin-vaksin ini pun juga sudah didistribusikan ke daerah dalam upaya percepatan vaksinasi demi terciptanya kekebalan komunal (herd immunity).
ADVERTISEMENT
"Jumlah vaksin yang sudah diterima vaksin 226 juta dosis, sudah didistribusikan ke daerah 205 juta dosis dan [dalam] perjalanan 5 juta dosis," ujar Budi Gunadi dalam konferensi pers virtual terkait PPKM dilihat dari Youtube Setpres, Senin (11/10).
Sementara itu, jumlah vaksin corona yang telah disuntikkan ke masyarakat berjumlah 160 juta dosis. Dengan jumlah yang masih tersedia, ia memastikan vaksin tersebut akan terus diupayakan disuntikkan.
"Sehingga dalam waktu 2-3 hari ke depan masih akan ada stok 50 juta dosis di 34 provinsi yang seharusnya cukup untuk kita kejar suntikannya," tuturnya.
Tak hanya percepatan vaksinasi, Budi Gunadi juga menyebut pemerintah terus mengejar penambahan suplai vaksin corona.
Ilustrasi vaksin corona Novavax. Foto: Dado Ruvic/REUTERS
Namun, salah satu jenis vaksin yang telah direncanakan, yakni Novavax buatan Amerika Serikat, diperkirakan jumlahnya yang datang akan lebih sedikit dari yang sudah disepakati sebelumnya.
ADVERTISEMENT
"Terjadi dinamika dalam suplai vaksin, sehingga rencananya Novavax yang tadinya 50 juta akan kami terima di tahun ini, kemungkinan kami akan terima hanya 20 juta dosis," ungkap Budi Gunadi.
Untuk menutupi selisih jumlah vaksin yang seharusnya diterima, pemerintah tengah berupaya menambah suplai dari vaksin jenis lainnya.
"Untuk selisihnya kami akan usahakan dari sumber lain, terutama yang bisa segera mengirimkan vaksinnya ke Indonesia. Kemungkinan prioritas utamanya adalah dari vaksin Sinovac," tutup Budi.
===========
Ikuti survei kumparan dan menangi e-voucher senilai total Rp3 juta. Isi surveinya sekarang di kum.pr/surveinews