Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Menko Polkam Budi Gunawan: Anak Muda Butuh Penguatan Nasionalisme
10 November 2024 10:25 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Menko Polkam Budi Gunawan menyampaikan bahwa anak muda butuh penguatan nilai-nilai nasionalisme. Hal ini disampaikan Budi saat menghadiri peringatan Hari Pahlawan di Taman Makam Pahlawan, Kalibata, Jakarta Selatan, Minggu (10/11),
ADVERTISEMENT
Menurutnya dibutuhkan edukasi semenjak usia dini hingga tingkat perguruan tinggi agar nasionalisme semakin mengakar dalam diri anak muda.
“(anak muda butuh) Penguatan nilai-nilai nasionalisme yang perlu dikuatkan. Mulai dari tataran edukasi masyarakat usia dini, TK, SD, SMP, SMA, universitas,” katanya.
Menurut Budi, diperlukan modul nasionalisme yang diperbaharui, menyesuaikan dengan tren masa kini.
“Beberapa modul harus disesuaikan era anak muda sekarang, era kekinian,” tuturnya.
Selain itu, menurutnya perlu juga penguatan nilai nasionalisme bagi kaum pekerja di kantoran. Hal itu bisa dimulai dari pemasangan bendera merah putih setiap hari.
“Juga di kantor-kantor itu harus dikuatkan seperti kewajiban masang bendera setiap hari,” ujarnya.
Menurutnya, negara lain telah melakukan penguatan nasionalisme. Katanya, Indonesia juga bisa mencontohnya.
ADVERTISEMENT
“Kalau kita lihat dari negara lain pun melakukan hal yang sama agar semangat nasionalisme kita ini jadi kuat, bisa kita lestarikan anak-anak muda kita bangga sebagai warga negara Indonesia,” pungkasnya.
Sebelumnya, Kemensos telah mengadakan upacara peringatan hari pahlawan di Taman Makam Pahlawan.
Upacara dipimpin oleh Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka dan diikuti jajaran menteri, wamen, dan utusan khusus presiden Kabinet Merah Putih.
Selain upacara, mereka juga menaburkan bunga ke sejumlah makam pahlawan, seperti makam Presiden ketiga RI BJ Habibie, sang istri Ainun Habibie, Mantan Wapres Adam Malik, dan pahlawan revolusi Jenderal A.H. Nasution.