Menkomdigi Meutya Ingatkan Bobby: Judol di Sumut Masuk 6 Besar di RI, Turunkan

14 Maret 2025 16:24 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menkomdigi Meutya Hafid mengisi kuliah umum di Universitas Nomensen Medan, Kota Medan, Sumut, pada Jumat (14/3). Foto: Tri Vosa/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menkomdigi Meutya Hafid mengisi kuliah umum di Universitas Nomensen Medan, Kota Medan, Sumut, pada Jumat (14/3). Foto: Tri Vosa/kumparan
ADVERTISEMENT
Menteri Komunikasi dan Digital (Komdigi) Meutya Hafid mengatakan Sumatera Utara menjadi salah satu provinsi dengan angka judi online (judol) tertinggi di RI.
ADVERTISEMENT
Hal ini disampaikan Meutya saat kuliah umum di Universitas HKBP Nomensen Medan pada Jumat (14/3).
“Saya harus sampaikan karena ini juga concern Presiden ini di sini judi online masih tinggi. Saya minta bantuan kampus, karena berdasarkan data PPATK, Provinsi Sumut 6 besar untuk judi online terbesar di RI,” kata Meutya.
Ilustrasi judi online Hot 51. Foto: Syawal Febrian Darisman/kumparan
Mengingat angka judol cukup tinggi, Meutya menitip pesan kepada Gubernur Sumut Bobby Nasution agar memberikan perhatian khusus dalam penanganan judol.
“Ini ada Pak Pj Sekda Sumut (Effendy) dititipkan ke gubernur (Bobby), ini target kita untuk diturunkan,” kata dia.
“Karena sebetulnya bahasanya bukan judi online tapi bahasa yang tepat penipuan. Judi online sudah pasti penipuan dengan algoritma tak mungkin,” sambungnya.
Gubernur Sumatera Utara Bobby Nasution mengikuti Retret Kepala Daerah di Akademi Militer, Magealang, Jawa Tengah, Jumat (21/2/2025). Foto: Aditya Aji/AFP
Menurut Meutya, saat ini pihaknya juga sudah melakukan sejumlah strategi untuk menekan angka judol. Mulai dari menjalin kerja sama dengan BSSN, OJK, hingga PPATK.
ADVERTISEMENT
“Kita juga bekerja sama BSSN untuk memblokir konten judi, Google, Meta, Tiktok untuk me-take down konten judol dan pornografi,” kata dia.
“OJK, PPATK rasanya semua sudah kami temui menekan judi online,” jelas Politikus Golkar itu.
Meski begitu, menurut Meutya, untuk memaksimalkan penekanan angka judol, harus diselaraskan dengan kesadaran masyarakat.
“Namun demikian yang tak kalah penting edukasi, kalau masih dicari dia akan terus bermunculan,” jelasnya.
Ilustrasi judi online. Foto: Syawal Darisman/kumparan