Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Menlu Cek Geng PMI di Osaka: Memang Ada Komunitas, tapi Terkendali
5 September 2024 12:01 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Anggota Komisi I DPR RI dari fraksi Golkar, Tofan Maulana, meminta klarifikasi Menteri Luar Negeri Retno Marsudi terkait komunitas PMI di Jepang yang tengah menjadi perbincangan.
ADVERTISEMENT
Tofan resah komunitas ini bisa berdampak pada hubungan diplomatis Jepang dan Indonesia.
“Saya ingin menanyakan beberapa waktu lalu kita melihat ada berita mengenai pelajar kita yang di Jepang untuk membuat geng apakah ini berdampak pada hubungan kita?” tanya Tofan dalam rapat dengar pendapat bersama Kementerian Luar Negeri, Kamis (5/9).
Retno pun mengatakan bahwa ia sudah berkoordinasi dengan Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Osaka.
Dari komunikasi tersebut Retno mengatakan Konjen belum menemukan adanya geng atau komunitas PMI yang terbentuk seperti video yang beredar.
“Dari komunikasi kita dengan Konjen kita di Osaka beliau menyampaikan bahwa sejauh ini belum terdapat indikasi adanya komunitas pekerja migran atau pemagang WNI,” kata Retno.
Namun hal ini harus dipastikan lebih lanjut. Sebab, Retno mengatakan banyak PMI maupun pemagang yang berdomisili sementara di Jepang.
ADVERTISEMENT
“Karena di sana banyak sekali pemagang WNI yang membuat geng WNI di Jepang,” katanya.
Dari keterangan KJRI, kata Retno, komunitas WNI biasanya berkumpul saat liburan atau di akhir pekan. Mereka berkumpul tapi masih dalam tahap wajar dan terkendali.
"Konjen juga menyampaikan bahwa biasanya di saat liburan atau akhir Minggu memang terdapat sejumlah komunitas WNI yang berkumpul di wilayah Dotonbori dan Namba di Osaka dalam jumlah dan suasananya yang biasanya, wajar, terkendali, dan tidak mengganggu ketertiban umum," jelas Retno.
Karena itu, pihak Konjen sedang memastikan apakah komunitas yang sudah diketahui sama seperti komunitas yang terdapat dalam video yang beredar.
“Pak Konjen sudah bergerak dan sudah menghubungi para tokoh-tokoh WNI sekaligus untuk mengingatkan bahwa kita ada di tempat orang lain yang seharusnya juga kita mematuhi aturan-aturan setempat,” kata Retno.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, dalam video yang beredar di media sosial terlihat sekelompok pemuda mengenakan pakaian hitam, dan duduk memenuhi ruas jalan pejalan kaki.
Video tersebut juga disertai dengan tulisan; 'Tak tunggu nek NAMBA dulur gek OTW Rene JAPAN'. Tulisan tersebut kurang lebih berarti 'Saya tunggu di Namba, saudaraku, segera OTW ke Jepang'.