Mentan Dampingi Presiden Jokowi Tinjau Program Pompanisasi di Kotawaringin Timur

26 Juni 2024 14:30 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Joko Widodo bersama Mentan Andi Amran Sulaiman meninjau pompanisasi di Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, Rabu (26/6/2024). Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Joko Widodo bersama Mentan Andi Amran Sulaiman meninjau pompanisasi di Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, Rabu (26/6/2024). Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Presiden Joko Widodo (Jokowi) bersama Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman meninjau jalannya program pompanisasi di Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah. Di sana, Presiden mengaku puas karena pompa yang dijalankan saat ini terbukti mampu memberi dampak positif pada peningkatan produksi.
ADVERTISEMENT
Mengenai hal ini, Presiden bersyukur Indonesia tetap mempertahankan produksinya di level aman. Sementara banyak negara di dunia dalam kondisi memprihatinkan. Dia yakin program pompa yang digencarkan ini dapat membawa manfaat besar khususnya bagi produksi nasional.
"Kita sekarang ini terkena dengan yang namanya gelombang panas atau kekeringan panjang, sehingga semua negara produktivitasnya turun, produksi berasnya turun. Banyak negara yang sebelumnya ekspor beras kini dipakai untuk dirinya sendiri. Nah, kita ini negara ini juga sama. Perkiraan dari BMKG, Nanti Juli, Agustus besar kemungkinan juga akan ada gelombang panas atau keringan. Dan itu yang harus diantisipasi melalui pompanisasi," beber Presiden Jokowi, Rabu, 26 Juni 2024.
Presiden Jokowi mengatakan saat ini pemerintah sudah mendistribusikan 20 ribu pompa ke seluruh Indonesia. Pompa sebanyak itu masih akan ditambah menjadi 70 ribu unit untuk memperkuat ketersediaan air pada lahan-lahan tadah hujan yang kering akibat gelombang panas dunia.
ADVERTISEMENT
"Di seluruh tanah air akan disiapkan kurang lebih 20.000 hingga 70.000. Pertama 20.000 dulu, kemudian berikutnya akan menuju ke angka 70.000. dengan pompa air yang di bawah dan tidak bisa naik ke atas bisa kita salurkan," katanya.
Presiden Joko Widodo meninjau program pompanisasi di Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, Rabu (26/6/2024). Foto: Dok. Istimewa
Ditambahkan Presiden, pompanisasi yang sudah berjalan ini terbukti mampu meningkatkan Indeks Pertanaman (IP) dari yang tadinya hanya satu kali tanam dalam setahun menjadi 3 kali dalam setahun.
"Dengan pompa pertanaman yang sebelumnya satu kali bisa jadi dua atau tiga. Ini kan menaikkan produktivitas para petani dan sangat bagus sekali, selain masalah-masalah yang lain yang berkaitan dengan pupuk juga terus kita pantau agar tepat waktu," jelasnya.
Di tempat yang sama, Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengatakan bahwa pompanisasi di Kabupaten Kotawaringin Timur menjadi langkah antisipatif yang strategis dalam menghadapi tantangan El Nino dan perubahan iklim yang semakin tidak terduga.
ADVERTISEMENT
"Wilayah ini memiliki potensi luas sawah tadah hujan 7.620 hektare, di mana 30 pompa yang tersedia ini mampu mengairi lahan seluas 435 hektare, dan diharapkan mampu meningkatkan Indeks Pertanaman (IP) dari 100 ke IP 300 dengan sumber air berasal dari Sungai Peang," katanya.
Presiden Joko Widodo bersama Mentan Andi Amran Sulaiman meninjau pompanisasi di Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, Rabu (26/6/2024). Foto: Dok. Istimewa
Mentan mengatakan, dampak pompanisasi terhadap produksi Gabah Kering Giling (GKG) sangat signifikan, terutama dalam menghasilkan tambahan sebesar 2.784 ton, yang merupakan kenaikan sebesar 9,82 persen dari tahun sebelumnya.
"Setiap pompa memiliki target luas pelayanan yang ambisius, dengan masing-masing pompa 3 inch mampu mengairi 10 hektare per musim tanam, sementara pompa 4 inch mampu menggarap 15 hektare, dengan total luas 1.215 hektare untuk tiga musim tanam," jelasnya.
Artikel ini dibuat oleh kumparan Studio
ADVERTISEMENT