Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Mentan Targetkan Kelahiran 3 Juta Ekor Sapi di Tahun 2017
2 September 2017 13:35 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:15 WIB
ADVERTISEMENT
Pemerintah Presiden Joko Widodo kini tengah menargetkan Indonesia bisa berswasembada daging. Oleh karena itu, berbagai program pertanian dan peternakan tengah dijalankan oleh pemerintah melalui Kementerian Pertanian, salah satunya adalah program bibit sapi unggul.
ADVERTISEMENT
Menteri Pertanian Amran Sulaiman mengatakan program bibit sapi unggul akan menargetkan angka kelahiran 3 juta ekor di tahun 2017. Target tersebut naik sekitar dua kali lipat lebih dari kelahiran sapi tahun lalu yang hanya sebesar 1,4 juta ekor.
"Program kita adalah memilih bibit unggul sehingga sapi kita ada peningkatan kelahiran. Tahun lalu 1,4 juta ekor, tahun ini target 3 juta ekor," jelas Amran saat ditemui di kantor pusat Kementerian Pertanian, Ragunan, Jakarta, Sabtu (2/8).
Program bibit unggul sapi yang dijalankan pemerintah, menurut Amran telah membantu mengembangkan sapi jenis ongole dan limosin dalam negeri hingga bobot sebesar 1,5 ton. Sapi ongole yang memiliki bobot hingga 1,5 ton, lanjut Aman memiliki harga jual hingga Rp 70 juta/ekor.
ADVERTISEMENT
"Ini bisa dipakai berkurban karena lahir di tanah kelahiran kita. Contoh seperti sapi ongole tadi. Sapi ongole kita salah satu contoh yang disumbangkan Pak Presiden dan Wakil Presiden itu 1,5 ton dan 1,3 juta ton. Harganya mungkin Rp 70 juta/ekor. Berapa kali lipat dibanding sapi yang bibitnya tidak bagus," imbuh Amran.
Menjalankan program bibit unggul, setidaknya pemerintah menggelontorkan anggaran sebesar Rp 20 miliar pada tahun 2017 dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) 2017. Pada tahun berikutnya, menurut Amran akan ada peningkatan anggaran hingga Rp 100 miliar untuk program bibit unggul sapi.
"Ini program pengembangan embrio bibit unggul Rp 20 miliar tahun ini, tahun depan mungkin Rp 100 miliar. Kita harus membuat bibit unggul, tanpa bibit unggul sulit berkembang," jelas Amran.
ADVERTISEMENT