Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Mercedes-Benz Minta Maaf ke China karena Kutip Dalai Lama
7 Februari 2018 12:06 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:11 WIB
ADVERTISEMENT
Mercedes-Benz meminta maaf kepada China setelah mengutip kalimat Dalai Lama dalam salah satu postingan mereka di Instagram. Pasalnya bagi China, pemimpin Buddha Tibet itu adalah pemberontak yang berbahaya bagi kedaulatan negara.
ADVERTISEMENT
Dilansir Reuters, Selasa (6/2), permintaan maaf ini disampaikan Mercedes-Benz di akun resmi mereka di Weibo -media sosial serupa Twitter di China. Selain itu, Mercedez juga telah menghapus postingan mereka di Instagram yang memicu kehebohan tersebut.
Pada Senin (5/2), Mercedes memajang gambar salah satu mobil mewah mereka di Instagram dengan tandapagar "MondayMotivation". Pada gambar itu, ada kutipan motivasi dari Dalai Lama yang berbunyi: "Lihatlah keadaan dari segala sisi, dan kau akan lebih terbuka."
Tidak butuh waktu lama hingga postingan itu menuai kritikan dari para netizen di China. Mereka mengatakan Dalai Lama adalah musuh China. Dalai Lama telah hidup di pengasingan sejak 1959 karena menentang pemerintahan China di Tibet.
Mercedes-Benz mengaku kecolongan dalam hal ini dan berjanji meningkatkan pemahaman para stafnya soal China.
ADVERTISEMENT
"Kami akan mengambil langkah untuk meningkat pemahaman soal budaya dan nilai-nilai China, termasuk staf internasional kami, untuk standardisasi sikap kami demi memastikan masalah ini tidak terulang lagi," ujar pernyataan Daimler, perusahaan pemilik Mercedes.
Sikap Mercedes ini bisa dipahami karena China adalah pasar utama bagi berbagai merek ternama. Daya beli masyarakat China yang meningkat jadi target penjualan para produsen mobil mewah.
Salah sedikit saja, nasib penjualan mereka di negara itu bisa buruk.
Seperti bulan lalu, China memberikan peringatan bagi maskapai Amerika Serikat Delta Air Lines dan merek fashion Zara karena menyebut Taiwan dan Tibet sebagai sebuah negara sendiri. Bagi China, Taiwan dan Tibet adalah bagian dari negara mereka.
Situs hotel Marriott International diblokir di China setelah melakukan kesalahan yang sama. Para konsumen China juga memboikot hotel tersebut.
ADVERTISEMENT