Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Militan Kurdi Otak Serangan Bom di Depan Gedung Kemendagri Turki
2 Oktober 2023 10:36 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Dikatakan bahwa kelompok militan Kurdi, Partai Pekerja Kurdistan (PKK), terlibat dalam serangan bom bunuh diri yang menewaskan dua terduga pelaku tersebut.
Dikutip dari Reuters, keterlibatan PKK itu diinformasikan situs web yang dikelola Kurdi, ANF News. Mengutip pernyataan PKK, mereka menyebut bahwa sebuah kelompok yang dijuluki 'Immortals Battalion' bertanggung jawab atas serangan di tengah Ibu Kota Ankara.
"Hari ini sekitar pukul 9.30 pagi, satu unit dari 'Immortals Battalion' kami melakukan aksi pengorbanan di depan Kementerian Dalam Negeri Turki," bunyi laporan ANF News.
Lebih tepatnya, serangan bom ditargetkan ke Direktorat Jenderal Keamanan Kementerian Dalam Negeri Turki — yang berada tidak jauh dari gedung parlemen di Kizilay.
"Aksi ini terlaksana sesuai rencana dan tanpa hambatan. Kawan-kawan kami yang melakukan aksi pengorbanan ini berhasil melewati pos penjagaan dan masuk ke dalam area keamanan. Mereka berhasil dan mencapai tujuan mereka," sambung mereka.
ADVERTISEMENT
Seorang pejabat Turki mengungkapkan bahwa sebelum meluncurkan serangan, kedua teroris membajak sebuah mobil van dan membunuh pengemudinya di Kayseri — sebuah kota yang berjarak sekitar 260 km dari Ankara.
Dengan menggunakan mobil curian itulah, mereka mendekati depan gerbang utama Kementerian Dalam Negeri dan salah satu penumpang dengan cepat berjalan ke arah gedung lalu melemparkan bom.
"Dua orang teroris datang dengan sebuah kendaraan komersial ringan di depan pintu masuk Direktorat Jenderal Keamanan Kementerian Dalam Negeri dan melakukan serangan bom," tulis Menteri Dalam Negeri Turki, Ali Yerlikaya, melalui platform X.
Pihak berwenang mengatakan, satu dari dua teroris tewas dalam bom bunuh diri. Sementara satu orang lainnya berhasil dibunuh di lokasi kejadian dan dua aparat keamanan dilaporkan mengalami luka ringan akibat pecahan peluru dalam serangan tersebut.
ADVERTISEMENT
Tidak ada korban jiwa yang ditimbulkan.
Serangan terjadi bertepatan saat Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dijadwalkan menghadiri pertemuan di parlemen yang diduga bakal menentukan nasib keanggotaan Ukraina di NATO.
Beberapa jam setelah serangan terjadi, sesi parlemen tetap digelar seperti biasa. Saat membuka rapat, Erdogan menyebut insiden tersebut adalah upaya terbaru untuk menimbulkan teror terhadap warga Turki.
"Mereka yang mengancam perdamaian dan keamanan warga negara belum mencapai tujuan mereka dan tidak akan pernah," kecam dia.
Live Update
Pada 5 November 2024, jutaan warga Amerika Serikat memberikan suara mereka untuk memilih presiden selanjutnya. Tahun ini, capres dari partai Demokrat, Kamala Harris bersaing dengan capres partai Republik Donald Trump untuk memenangkan Gedung Putih.
Updated 5 November 2024, 20:36 WIB
Aktifkan Notifikasi Breaking News Ini