Modernisasi Alutsista RI Dinilai Penting, Jaga Kemampuan Tempur Prajurit

24 Juni 2021 18:42 WIB
·
waktu baca 1 menit
clock
Diperbarui 13 Agustus 2021 14:13 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pesawat tempur milik TNI AU jenis Sukhoi SU-30 mendarat di Lanud El Tari Kupang, NTT, Rabu (12/2/2020).  Foto: Antara/Kornelis Kaha
zoom-in-whitePerbesar
Pesawat tempur milik TNI AU jenis Sukhoi SU-30 mendarat di Lanud El Tari Kupang, NTT, Rabu (12/2/2020). Foto: Antara/Kornelis Kaha
ADVERTISEMENT
Anggaran untuk modernisasi alpalhankam sempat menjadi perbincangan memang belum diketahui ujungnya. Anggaran yang dibutuhkan memang besar, yakni Rp 1.750 triliun.
ADVERTISEMENT
Direktur Eksekutif Lembaga Studi Pertahanan dan Studi Strategis Indonesia (LESPERSSI), Rizal Darma Putra, menjelaskan anggaran pertahanan di semua negara memang tidak ada yang kecil. Apalagi, Indonesia saat ini membutuhkan banyak peremajaan dan pembaruan senjata sebagai bagian dari pertahanan kedaulatan.
Di sisi lain, modernisasi alutsista atau kini disebut sebagai alpalhankam sangat berpengaruh pada kesiapan tempur prajurit. Bagaimana prajurit bisa mengimbangi pertempuran musuh yang modern jika senjata yang dimiliki usang.
KRI Sultan Iskandar Muda-367 memasuki perairan Kupang ketika akan sandar di lambung kiri KRI Usman Harun-359 di Dermaga Lantamal VII Kupang. Foto: ANTARA FOTO/Zabur Karuru
“Karena tidak ada modern alutsista, tentu kita akan tidak memiliki kesiapan tempur, kesiapan tempur TNI akan merosot, karena alutsista tidak terpelihara, kemudian jarang adanya atau tentunya akan berkurangnya latihan bersama,” ujar Rizal dalam seminar secara virtual, Kamis (24/6).
Setuju atau tidak, Indonesia tetap harus mewaspadai kondisi keamanan di kawasan. Sebut saja Laut China Selatan yang tak pernah sepi.
Kemenhan serahkan helikopter Apache. Foto: Antara/R. Rekotomo
Karena itu, paradigma dalam melihat sebuah alutsista harus juga diubah. Jangan ada lagi pemikiran tak perlu pembaruan bila tak ada perang.
ADVERTISEMENT
"Bahwa ada satu pendapat kalau enggak ada perang enggak usah belanja alat modern alutsista itu keliru," ujar dia.
KRI Ardadedali-404. Foto: Zabur Karuru/ANTARA FOTO
Menurutnya, ada sejumlah hal yang bisa dilakukan Indonesia selagi menunggu pembaruan alutsista. Bisa dengan membangun latihan bersama guna menciptakan kemampuan interoperability antara unit atau matra secara terpadu untuk menjaga kedaulatan Indonesia.
“Nah di sinilah perlunya kesiapan tempur, tanpa adanya satu kesiapan tempur maka yang akan terjadi dan akan meningkat terjadi adalah pelanggaran kedaulatan dan terjadinya penjarahan sumber daya alam,” tutupnya.