Momen Warga Tinggalkan Kampung Susun Bayam ke Hunian Sementara di Pademangan

22 Mei 2024 0:02 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Proses pemindahan warga Kampung Susun Bayam ke huntara di Pademangan usai kesepakatan dicapai dengan JakPro, Selasa (21/5/2024). Foto: Thomas Bosco/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Proses pemindahan warga Kampung Susun Bayam ke huntara di Pademangan usai kesepakatan dicapai dengan JakPro, Selasa (21/5/2024). Foto: Thomas Bosco/kumparan
ADVERTISEMENT
Eks Warga Kampung Bayam yang menempati paksa Kampung Susun Bayam mulai meninggalkan rumah susun yang berada persis di sebelah Jakarta International Stadium (JIS), Jakarta Utara, tersebut pada Selasa (21/5) malam. Para warga tampak mulai meninggalkan hunian itu pada pukul 21.35 WIB menggunakan dua bus yang sudah disediakan Jakpro.
ADVERTISEMENT
Dengan bus-bus tersebut, puluhan warga akan dipindahkan ke hunian sementara atau huntara di Jalan Tongkol 10 atau Pergudangan Kelapa 10, Kelurahan Ancol, Kecamatan Pademangan, Jakarta Utara. Para warga pindah sementara berdasarkan kesepakatan dengan Jakpro usai terjadi pengusiran.
Di belakang bus, sejumlah truk berisi barang-barang milik warga menyusul. Proses pengangkutan barang ke dalam truk berlangsung lambat karena kondisi rusun yang gelap gulita.
Proses pemindahan warga Kampung Susun Bayam ke huntara di Pademangan usai kesepakatan dicapai dengan JakPro, Selasa (21/5/2024). Foto: Thomas Bosco/kumparan
Salah satu warga, Lastri (53), mengaku tak tahu akan sampai kapan tinggal di huntara. Ia mengaku hanya diminta mengikuti arahan saja.
"Ini kan lagi tarik napas dulu. Baru nanti ada komunikasi yang lain. Disuruh ikuti aja, ademin pikiran dulu di sana," tutur Lastri.
Proses pemindahan warga Kampung Susun Bayam ke huntara di Pademangan usai kesepakatan dicapai dengan JakPro, Selasa (21/5/2024). Foto: Thomas Bosco/kumparan
Ia menyayangkan pengusiran paksa yang dilakukan oleh Jakpro pada Selasa (21/5) pagi. Lastri merasa, sebagai rakyat kecil, telah ditindas karena diusir paksa tanpa pemberitahuan lebih dulu.
ADVERTISEMENT
"Berkali-kali enggak tahu ini. Zalim banget mereka itu, menzalimi kita, orang susah dan tertindas. Sudah main keroyokan, enggak berani turun sendiri, diajak dialog enggak mau," tegasnya.
Proses pemindahan warga Kampung Susun Bayam ke huntara di Pademangan usai kesepakatan dicapai dengan JakPro, Selasa (21/5/2024). Foto: Thomas Bosco/kumparan