MUI Bogor Pertanyakan Warga yang Menolak UAS

16 Juni 2022 15:04 WIB
·
waktu baca 2 menit
Ketua Umum MUI Kabupaten Bogor, KH Ahmad Mukri Aji. Foto: Dok. Polres Bogor
zoom-in-whitePerbesar
Ketua Umum MUI Kabupaten Bogor, KH Ahmad Mukri Aji. Foto: Dok. Polres Bogor
ADVERTISEMENT
Penolakan sejumlah orang terhadap kehadiran Ustaz Abdul Somad dalam acara tablig akbar di Jonggol, Kabupaten Bogor, dipertanyakan oleh Majelis Ulama Indonesia Kabupaten Bogor.
ADVERTISEMENT
Menurut Ketua MUI Kabupaten Bogor Ahmad Mukri Aji, alasan penolakan sejumlah warga terhadap UAS masih ia pelajari. Ia merasa hal ini jangan sampai diprovokasi oleh orang tak bertanggung jawab.
"Intinya bahwa kita mengusung semangat kesatuan dan persatuan umat. Jadi siapa pun dia dari mulai ulama, sampai khalayak, tokoh-tokoh, umat, semuanya ingin menyatu. Jangan beda-beda pandangan, jangan pecah belah, apa lagi diprovokasi untuk kita pecah dan belah," ujar Ahmad Mukri, Kamis (16/6)
"Penolakan itu, saya ingin pelajari juga. Ada apa di balik UAS itu," sambungnya.
Menurutnya, semua orang perlu introspeksi terhadap apa yang sudah dilakukan. Termasuk ulama mengevaluasi dirinya sendiri, dan juga warga melakukan hal serupa.
"Saya terus terang sebagai dai, juga sebagai ulama, saya lakukan koreksi ke diri saya, jangan-jangan omongan saya ini tidak pas. Karena sensitif kekinian apa lagi digital, apa pun viral," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Ahmad Mukri meminta agar warga tetap tenang dan tidak memperdalam persoalan ini.
"Kalau hemat saya, kita ambil hikmahnya ini semua. Jangan kita perdalam, pertajam konfrontasi, konflik, antara pro kontra. Tetapi lebih ke melakukan muhasabah," tuturnya.
UAS Ceramah di Depan Ratusan Warga Binaan Rutan Kelas 1 Jakarta Pusat, Sabtu (13/102018). Foto: Muhammad Lutfan Darmawan/kumparan
Sebelumnya, sebuah video pernyataan penolakan sekelompok orang atas kedatangan Ustaz Abdul Somad dalam acara tablig akbar di Perumahan Citra Indah City, Jonggol, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, viral di media sosial Twitter.
Dalam video berdurasi 2 menit 20 detik itu, seorang pria membacakan pernyataan yang berisi keberatan warga atas kedatangan UAS didampingi 13 orang yang lainnya.
Pria tersebut mengatakan bahwa alasan penolakan didasari pengamatan dan perkembangan UAS. Serta ingin menjaga ketentraman dan kedamaian perumahan itu.
ADVERTISEMENT