MUI Minta Pemerintah Tolak Izin Pertemuan LGBT Se-ASEAN di Jakarta

11 Juli 2023 12:15 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kantor pusat Majelis Ulama Indonesia (MUI). Foto: Helmi Afandi/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Kantor pusat Majelis Ulama Indonesia (MUI). Foto: Helmi Afandi/kumparan
ADVERTISEMENT
Beredar kabar komunitas LGBT se-ASEAN akan menggelar pertemuan Queer Advocacy Week (AAW) di Jakarta pada 17 Juli sampai 21 Juli 2023. Majelis Ulama Indonesia (MUI) meminta pemerintah untuk tidak memperkenankan acara tersebut.
ADVERTISEMENT
"MUI mengingatkan dan mengimbau pihak pemerintah agar jangan memperkenankan dan memberi izin terhadap diselenggarakannya acara tersebut," kata Wakil Ketua Umum MUI Anwar Abbas dalam keterangan tertulis yang diterima kumparan, Selasa (11/7).
Anwar mengatakan bila pemerintah memberikan izin itu berarti pemerintah telah melanggar ketentuan yang telah ditetapkan oleh konstitusi terutama Pasal 29 ayat 1 UUD 1945 yang menyatakan bahwa negara berdasar atas Ketuhanan Yang Maha Esa.
"Oleh karena itu sebagai konsekuensi logis dari pasal tersebut pemerintah tidak boleh memberi izin terhadap suatu kegiatan yang dilakukan di negeri ini yang bertentangan dengan nilai-nilai dari ajaran agama," ucapnya.
Apalagi, kata Anwar, dari enam agama yang diakui di Indonesia tidak ada satu pun yang mentolerir praktik LGBT sehingga kegiatan seperti itu harus tegas ditolak.
Waketum MUI Anwar Abbas. Foto: Nugroho Sejati/kumparan
Dari informasi yang viral, acara Queer Advocacy Week (AAW) ini diorganisir oleh ASEAN Sogie Caucus bersama mitranya di Indonesia.
ADVERTISEMENT
ASEAN Sogie Caucus di akun medsosnya mendeskripsikan diri sebagai sebuah organisasi yang mempromosikan perlindungan hak asasi manusia LGBTQIA, orang non-biner dan beragam gender di Asia Tenggara.
"AAW diharapkan dapat menjadi salah satu alat bagi para aktivis LGBT di kawasan ini untuk menemukan regionalisme alternatifnya sendiri," begitu pengumuman di Instagram ASEAN Sogie Caucus. Namun, unggahan saat ini sudah tak bisa dilihat.
Meski menyebut Jakarta sebagai lokasi, belum diketahui di mana persisnya acara digelar. Polda Metro Jaya masih mengecek informasi tersebut. Demikian juga Kapolres Jakarta Pusat.