Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Muncul Desakan Penangkapan usai Gotabaya Rajapaksa Pulang ke Sri Lanka
4 September 2022 3:03 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
Eks Presiden Gotabaya Rajapaksa kini menghadapi seruan penangkapan usai pulang ke Sri Lanka . Lebih dari 7 minggu Gotabaya melakukan pelarian ke luar negeri usai krisis parah menghantam Sri Lanka. Kondisi tersebut menyebabkan kediamannya diserbu masyarakat dan ia mengundurkan dari jabatannya.
ADVERTISEMENT
Kini, dia berada di bawah perlindungan presiden pengganti, Ranil Wickremesinghe, usai kembali dari pelarian.
Pihak oposisi tak diam begitu saja melihat sang eks presiden kembali ke Sri Lanka. Mereka menyerukan agar Gotabaya diadili.
"Gotabaya kembali karena tidak ada negara yang mau menerimanya, dia tidak punya tempat untuk bersembunyi," kata Joseph Stalin, pemimpin serikat pekerja guru yang membantu memobilisasi demonstran, dikutip dari AFP, Minggu (4/9).
"Dia harus segera ditangkap karena menyebabkan kesengsaraan bagi 22 juta orang Sri Lanka. Dia tidak bisa hidup bebas seolah-olah tidak ada yang terjadi," sambungnya.
Pemerintah era Gotabaya Rajapaksa dituding salah dalam mengurus negara. Hal tersebut berujung pada krisis ekonomi Sri Lanka yang semakin terpuruk.
Krisis tersebut menyebabkan kekurangan pangan yang akut, pemadaman listrik yang panjang dan antrean panjang di pom bensin untuk pasokan bahan bakar yang langka. Hal itu terjadi saat nilai mata uang Sri Lanka anjlok.
ADVERTISEMENT
Aliansi oposisi utama Sri Lanka, Samagi Jana Balawegaya (SJB), belum mengomentari kembalinya Gotabaya Rajapaksa. Tetapi seorang mantan menteri dari blok oposisi mengatakan pemimpin yang digulingkan itu perlu diadili.
"Gotabaya harus dimintai pertanggung jawaban atas kejahatannya sebelum dan selama masa kepresidenannya," kata Ajith Perera kepada wartawan di Kolombo.
Kepulangan Gotabaya Rajapaksa
Saat tiba di Kolombo, Rajapaksa diberi karangan bunga oleh para menteri dan politisi senior setelah turun dari pesawatnya. Dia kemudian dikawal konvoi keamanan ke kediaman resmi baru di ibu kota yang diberikan kepadanya oleh pemerintah Presiden Ranil Wickremesinghe selaku penggantinya.
"Kembalinya Gotabaya menunjukkan bahwa SLPP (Partai Rajapaksa Podujana Peramuna) masih kuat meskipun mereka menderita penghinaan," Hasith Kandaudahewa, dosen senior hubungan internasional di Universitas Kolombo.
ADVERTISEMENT
Gotabaya Rajapaksa mulai menerima tamu di rumah barunya pada hari Sabtu dengan kakak laki-lakinya, mantan presiden Mahinda Rajapaksa, salah satu yang pertama mengunjunginya, kata seorang sumber.
Mahinda menjabat sebagai perdana menteri dalam pemerintahan saudaranya ketika dia juga diusir dari rumahnya oleh massa yang menanggapi serangan terhadap pengunjuk rasa oleh loyalis pemerintah.
Direktur Institut Kebijakan Masyarakat Asia Akhil Bery mengatakan, dengan kuatnya pengaruh keluarga Rajapaksa di perpolitikan Sri Lanka selama dua dekade terakhir, bukan tidak mungkin akan membuka jalan keluarga tersebut kembali memimpin Sri Lanka.
Sekutu mereka "mungkin bertaruh bahwa keputusan tidak populer yang harus diambil Ranil akan meletakkan dasar bagi kembalinya Rajapaksa," kata Akhil Bery.