NasDem Tak Gabung Kabinet: Parpol Tak Semata-mata Mengejar Kekuasaan

20 Oktober 2024 11:02 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden terpilih Prabowo Subianto berpelukan dengan ketua umum Partai Nasdem saat pertemuan di Kementerian Pertahanan, Jakarta, Kamis (17/10/2024). Foto: Instagram/ @prabowo
zoom-in-whitePerbesar
Presiden terpilih Prabowo Subianto berpelukan dengan ketua umum Partai Nasdem saat pertemuan di Kementerian Pertahanan, Jakarta, Kamis (17/10/2024). Foto: Instagram/ @prabowo
ADVERTISEMENT
Partai NasDem memilih tak bergabung dalam kabinet Prabowo-Gibran meski mendukung pemerintahannya. Menurut Ketum NasDem Surya Paloh, partai politik tak semata-mata mengejar kekuasaan.
ADVERTISEMENT
Menurutnya, persepsi publik tentang partai politik hanya mengejar kekuasaan merupakan hal yang salah.
“Persepsi publik selama ini terhadap institusi partai politik tidak, semata-mata tidak lebih dari mengejar kekuasaan, tidak ada ruang konsistensi idealisme, dan kejujuran di sana,” ujar dia di kompleks Parlemen, Jakarta pada Minggu (20/10).
Menurut Paloh, partainya sedang membuktikan pernyataannya tersebut walau masyarakat belum tentu percaya dengannya.
“Nah ini yang ingin dibuktikan oleh NasDem, walaupun masyarakat belum tentu percaya, tapi berulang kali NasDem ingin mengedepankan politik gagasan daripada pragmatisme itu sendiri, agar bisa memberikan sesuatu yang berarti bagi katakanlah proses pendidikan itu sendiri itu,” tuturnya.
Prabowo bersama Surya Paloh dan Titiek Soeharto, Kamis (17/10) Foto: Instagram/ @prabowo
Menurutnya, NasDem akan menjadi contoh untuk pernyataan yang dia katakan itu. Ia berharap, NasDem bisa konsisten dengan ‘politik tanpa mahar’.
ADVERTISEMENT
“Nah, ini saya pikir ini yang pertama bagi perjalanan kehidupan kebangsaan yang dilalui oleh partai-partai politik negeri ini,” ujarnya.
“Tapi sekecil apa pun ini sumbangsih dan saya harapkan bisa membuka mata hati, paling tidak ada NasDem yang memulainya, mudah-mudahan NasDem bisa konsisten dengan politik tanpa mahar,” sambungnya.
Paloh mengaku bahwa Prabowo sudah menawarkan kursi menteri untuk partai NasDem. Ia menyebutkan, Prabowo minta NasDem untuk mengklarifikasi.
“Sekarang dia nyatakan ini adalah momentum ada kursi menteri dari tawaran Pak Prabowo dan Pak Prabowo menyampaikan ‘tolong Bung Surya jelaskan kepada kawan-kawan pers bahwasanya telah saya sediakan kursi kabinet untuk Nasdem tetapi Nasdem yang menolak’,” ungkapnya.
Sebelumnya, Sekjen Partai NasDem, Hermawi Taslim, mengumumkan partainya memutuskan untuk tidak masuk dalam kabinet Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. Namun Nasdem akan tetap berkontribusi dalam pemerintahan ke depan.
ADVERTISEMENT
“Pemerintahan ini sukses, tetapi atas dasar pertimbangan banyak hal, kita memutuskan juga untuk tidak masuk dalam kabinet (Prabowo-Gibran),” kata Hermawi usai melayat wafatnya Cagub Malut Benny Laos di RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta Pusat, pada Minggu (13/10).
Menurut Hermawi, jauh lebih penting jika pemikiran NasDem diterima oleh pemerintah ke depan daripada masuk dalam kabinet.
“Menurut kita, pikiran-pikiran kita kalau diterima itu jauh lebih penting daripada kita masuk dalam kabinet, pikiran-pikiran kita kontribusi kita terhadap berbagai hal itu akan jauh lebih berarti daripada secara fisik kita masuk,” ujarnya.
Usai memenangkan Pemilu pada Februari lalu, pasangan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka resmi dilantik menjadi Presiden dan Wakil Presiden di gedung Nusantara, kompleks Parlemen, Jakarta pada Minggu (20/10).
ADVERTISEMENT
==
Saksikan kumparan Info A1 LIVE Pelantikan Presiden dan Wakil Presiden 2024-2029 pada hari Minggu, 20 Oktober 2024 mulai pukul 09.00-18.30 WIB hanya di YouTube kumparan. Informasi selengkapnya dapat kamu akses di: kum.pr/pelantikan2024!