Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
ADVERTISEMENT
Sebagai salah satu parpol pendukung Jokowi-Ma'ruf, NasDem menolak jika parpol koalisi Prabowo-Sandi hendak merapat ke kubunya. Terkait hal itu, Sekjen NasDem Jhonny G Plate, optimistis Jokowi akan menghormati koalisi yang dibangun sebelum pilpres.
ADVERTISEMENT
"Kita menghormati, jadi kita tahu juga Pak Jokowi pasti jaga koalisinya, jaga semuanya supaya kuat selama lima tahun, bukan kabinet yang bongkar pasang. Kita kan punya pengalaman juga dengan anggota koalisi yang masuk keluar," kata Plate saat dihubungi, Senin (1/6).
Ia menilai, posisi oposisi yang dipilih Gerindra dan PKS sudah cukup baik bagi kesehatan demokrasi Indonesia. Menurut Johnny, kubu oposisi juga dibangun secara konstruktif, bukan asal-asalan saja.
"Jadi, jangan semuanya untuk kepentingan bagi-bagi kekuasaan, rekonsiliasi itu bukan untuk bagi-bagi kekuasaan," kata dia.
Sementara itu, sejumlah pihak mendesak Presiden Joko Widodo segera berekonsiliasi dengan capres Prabowo Subianto. Menurut anggota Dewan Pakar Partai NasDem Taufiqulhadi, rekonsiliasi ini bukanlah ajang bagi-bagi kursi kabinet.
ADVERTISEMENT
"Menurut saya, rekonsiliasi tersebut tidak atas pandangan perlu membagi kursi. Jadi rekonsiliasi ini dalam konteks kepentingan kita berbangsa dan bernegara," kata Taufiqulhadi di Gedung DPR, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin, (1/7).