Nasib Klub Moge Satudarah di Ujung Tanduk

8 Mei 2018 17:27 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:09 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Satudarah (Foto: Wikimedia Commons)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Satudarah (Foto: Wikimedia Commons)
ADVERTISEMENT
Klub motor gede (moge) Bandidos MC telah lebih dulu dilarang dan dibubarkan di Belanda. Nasib Satudarah ditentukan Selasa (8/5).
ADVERTISEMENT
Apakah Satudarah MC (Motorcycle Club, red) boleh melanjutkan eksistensinya untuk berserikat dan berkumpul atau harus dibubarkan dan dinyatakan sebagai organisasi terlarang sesuai tuntutan OM alias Openbaar Ministerie (kejaksaan)? Hakim di pengadilan negeri Den Haag akan memutuskan hari ini.
Sebelumnya pengadilan Midden-Nederland dalam perkara bernomor C/16/427066 / HA RK 16-266 ; C/16/427070 / HA RK 16-267 yang diajukan kejaksaan, telah menjatuhkan vonis pada Desember tahun lalu, yang isinya membubarkan dan melarang klub moge Bandidos Motorcycle Club (BMC) Holland, karena bertentangan dengan openbare orde (ketertiban umum).
“Oleh sebab itu larangan sangat diperlukan demi melindungi masyarakat. Larangan disusul dengan pembubaran,” demikian bunyi amar putusan, dikutip kumparan Den Haag (kumparan.com) dari laman resmi pengadilan Belanda.
ADVERTISEMENT
Mengapa negara Belanda, diwakili kejaksaan, menabuh genderang perang memberangus klub-klub moge, setelah Bandidos kini Satudarah yang anggotanya didominasi warga berdarah Maluku.
Ilustrasi Satudarah (Foto: Wikimedia Commons)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Satudarah (Foto: Wikimedia Commons)
Dilansir NRC Handelsblad, seperti dirangkum kumparan, kejaksaan berpandangan karena Satudarah “mengembangkan citra kekerasan yang digunakan untuk pemerasan dan intimidasi” dan melakukan “kriminalitas terstruktur”, tidak hanya kriminalitas anggota secara individu, tetapi juga “suatu subkultur hukum rimba yang diciptakan oleh klub untuk anggotanya”.
Advokat Satudarah tidak membantah bahwa anggota-anggota Satudarah dijatuhi hukuman karena tindak kejahatan, namun tidak terbukti diorganisir atau diarahkan oleh pimpinan. Oleh sebab itu tuntutan kejaksaan harus ditolak.
Tahun lalu tuntutan kejaksaan dikabulkan pengadilan dengan melarang dan membubarkan Bandidos MC, namun menurut advokat Satudarah ada perbedaan besar antara Bandidos dan Satudarah.
ADVERTISEMENT
Bandidos asal-usulnya dari Amerika Serikat, selanjutnya bikers Belanda bergabung pada 2014. Ini klub kecil, pimpinan sangat mungkin tahu semua yang terjadi dalam klub. Sebaliknya Satudarah, didirikan oleh komunitas Maluku dan telah berusia 25 tahun, jauh lebih besar, sehingga kemungkinan pimpinan kurang begitu tahu semua yang terjadi dalam klub.
Ilustrasi Satudarah (Foto: Satudarah/Facebook)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Satudarah (Foto: Satudarah/Facebook)
Bagi kejaksaan, larangan dan pembubaran Bandidos merupakan langkah pertama dalam kebijakan untuk melarang semua klub motor yang aktivitasnya berkaitan dengan kriminalitas.
Pelarangan dan pembubaran suatu perkumpulan di Belanda sangat sensitif, sebab hak warga negara untuk berserikat dan berkumpul telah termaktub dalam Grondwet (Konstitusi) sejak 1848. Perkumpulan hanya bisa dilarang jika aktivitasnya bertentangan dengan ketertiban umum.
Pelarangan Bandidos dan dimulainya prosedur serupa terhadap Satudarah sesuai dengan kebijakan baru yang ditujukan untuk mengikis kehadiran klub-klub motor di ruang publik.
ADVERTISEMENT
Kebijakan ini dipicu oleh sejumlah insiden kekerasan yang melibatkan klub-klub motor. Juga terbukti bahwa mayoritas anggota klub motor tersebut memiliki catatan kriminal.
Fakta-fakta tersebut mendorong pemerintah mengambil kebijakan integral, selain tuntutan pidana dan perdata, juga diambil langkah-langkah administratif sehingga makin sulit bagi klub motor untuk memperoleh perizinan bagi aktivitas mereka. Bahkan di kota Tiburg untuk memakai rompi klub motor di ruang publik pun verboden (dilarang), sejak 2012.
Dalam konteks Satudarah, kejaksaan di samping menuntut secara perdata, juga pidana terhadap sejumlah pimpinan klub. Hal sama berlaku bagi para pentolan Hells Angels dan No Surrender, dua klub motor yang bagi kejaksaan juga hendak dilarang.