Nezar Patria Akui Masih Ada Ketimpangan Akses Internet di Desa dan Kota

7 Desember 2024 12:36 WIB
ยท
waktu baca 1 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
 Diskusi peluncuran organisasi nonprofit, Demokrasi Digital, di Kemang, Jakarta Selatan, Sabtu (7/12/2024). Foto: Jonathan Devin/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Diskusi peluncuran organisasi nonprofit, Demokrasi Digital, di Kemang, Jakarta Selatan, Sabtu (7/12/2024). Foto: Jonathan Devin/kumparan
ADVERTISEMENT
Wakil Menteri Komunikasi dan Digital, Nezar Patria, mengungkapkan, pengguna internet di Indonesia meningkat sebanyak 6 juta pada 2024. Namun, ketimpangan akses internet antara kota dan desa masih terjadi
ADVERTISEMENT
Hal itu disampaikan Nezar melalui video yang ditampilkan dalam acara peluncuran organisasi nonprofit, Demokrasi Digital, di Kemang, Jakarta Selatan, Sabtu (7/12).
"Harus kita akui ada ketimpangan akses internet. Dari total penetrasi internet kita saat ini, sebanyak 69,5 persen masih berpusat di daerah urban, sementara daerah rural atau pedesaan hanya menyumbang sebesar 30,6 persen," kata Nezar.
Diskusi peluncuran organisasi nonprofit, Demokrasi Digital, di Kemang, Jakarta Selatan, Sabtu (7/12/2024). Foto: Jonathan Devin/kumparan
Selain dari segi lokasi, Nezar menyebut, ketimpangan akses internet pun terjadi pada setiap kelompok umur masyarakat.
"Millennial, Gen Z, dan Gen X adalah tiga kelompok generasi dengan tingkat penetrasi dan kontribusi internet paling tinggi," tambah dia.
Untuk itu, Nezar menilai, berbagai kesenjangan ini perlu untuk diatasi. Salah satu upayanya adalah memeratakan akses internet.
Diskusi peluncuran organisasi nonprofit, Demokrasi Digital, di Kemang, Jakarta Selatan, Sabtu (7/12/2024). Foto: Jonathan Devin/kumparan
"Dengan pemerataan konektivitas digital, kita berharap dapat makin memperluas partisipasi demokratis warga negara ini," ujar Nezar.
ADVERTISEMENT