Ngabalin soal Saran PKS Pecat Gus Yahya: Syirik Tanda Tak Mampu

16 Juni 2018 2:12 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:08 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gus Yahya di Israel (Foto: Youtube/AJCGlobal)
zoom-in-whitePerbesar
Gus Yahya di Israel (Foto: Youtube/AJCGlobal)
ADVERTISEMENT
Polemik kunjungan KH Yahya Staquf atau Gus Yahya ke Israel masih terus berlanjut. Bahkan sejumlah elite PKS meminta agar Jokowi menonaktifkan Gus Yahya dari jabatannya sebagai anggota Wantimpres.
ADVERTISEMENT
Merespons hal itu, Staf KSP Ali Mochtar Ngabalin balik mempertanyakan saran dari elite PKS tersebut. Menurut Ngabalin, elite PKS tak berhak merekomendasikan pemecatan pejabat di lingkungan pemerintahan Jokowi termasuk Gus Yahya.
"Apa urusannya? Apa urusannya dengan PKS? Apa urusannya dengan kedudukan Watimpres dengan PKS? Emang kewenangan apa PKS minta orang dipecat? Jangan begitu dong, itu hak orang. Syirik itu tanda tak mampu," ujar Ngabalin di kediaman Airlangga Hartanto di kawasan Widya Chandra, Jakarta Selatan, Jumat (15/6).
Sebelumnya, Anggota Fraksi PKS DPR RI, Nasir Djamil menyarankan Presiden Joko Widodo (Jokowi) menonaktifkan KH Yahya Staquf atau Gus Yahya dari jabatannya sebagai anggota Wantimpres.
Menurutnya, kunjungan Gus Yahya ke Israel atas nama pribadi tidak bisa dibenarkan, karena bagaimana pun Gus Yahya sedang menjabat sebagai Wantimpres dan Khatib Am PBNU.
ADVERTISEMENT
Diharapkan penonaktifan itu dapat meredam publik yang terlanjur marah atas kunjungan Gus Yahya ke Israel.