Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Novichok yang Racuni Dua Warga Inggris Ada dalam Botol Parfum
16 Juli 2018 17:08 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:07 WIB
ADVERTISEMENT
Sepasang kekasih di Inggris diduga terpapar racun syaraf Novichok yang mereka temukan di dalam botol parfum. Racun ini sebelumnya digunakan untuk mencoba membunuh bekas agen intel Rusia , Sergei Skripal.
ADVERTISEMENT
Pria dan wanita bernama Charlie Rowley, 45, dan Dawn Sturgess, 44, ditemukan tidak sadarkan diri pada 30 Juni lalu, empat bulan setelah Skripal dan putrinya, Yulia, diracun. Rowley saat ini masih kritis di rumah sakit, sementara Sturgess meninggal pada 8 Juli lalu.
Menurut saudara lelaki Rowley, Matthew Roylew, dalam wawancara dengan BBC yang dikutip AFP, Senin (16/7), mereka terpapar racun dalam botol parfum yang ditemukan di Amesbury, dekat Salisbury tempat Skripal diracun.
Sebelumnya polisi pernah mengatakan racun Novichok yang dikembangkan di era Uni Soviet itu dimasukkan di sebuah botol kecil, tanpa merinci lebih lanjut. Menurut polisi, Rowley dan Sturgess terpapar Novichok dalam dosis tinggi.
Menurut anggota parlemen setempat, John Glen, pasangan tunawisma ini memang punya kebiasaan mengorek tempat sampah untuk mencari barang yang bisa dijual. Diduga botol tersebut mereka temukan di salah satu tempat sampah.
ADVERTISEMENT
Rusia membantah meracuni Skripal. Kasus ini berujung perseteruan diplomatik antara Inggris dan Rusia.
Live Update
Pada 5 November 2024, jutaan warga Amerika Serikat memberikan suara mereka untuk memilih presiden selanjutnya. Tahun ini, capres dari partai Demokrat, Kamala Harris bersaing dengan capres partai Republik Donald Trump untuk memenangkan Gedung Putih.
Updated 6 November 2024, 7:09 WIB
Aktifkan Notifikasi Breaking News Ini