Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
OceanX dan Tanoto Foundation Beri Edukasi Eksplorasi Laut ke Penerima Beasiswa
11 Juli 2024 14:37 WIB
·
waktu baca 4 menitOrganisasi filantropi independen di bidang pendidikan , Tanoto Foundation, bekerja sama dengan OceanX untuk memfasilitasi 60 penerima beasiswa S1 Tanoto Foundation mengikuti tur edukasi pada Selasa, (9/7).
Kolaborasi keduanya melibatkan sejumlah pengajar dan pelajar dalam sektor pendidikan kelautan. Dilakukan di atas kapal OceanX, tur ini bertujuan untuk meningkatkan akses terhadap pembelajaran dan kepemimpinan peserta.
Country Head Tanoto Foundation Indonesia Inge Kusuma mengatakan, kolaborasi Tanoto Foundation dan OceanX memberikan kesempatan pelajar dan pengajar untuk mempelajari prinsip-prinsip yang berkaitan dengan ilmu kelautan dan media di atas kapal penelitian yang modern.
"Mereka dapat merasakan langsung kehidupan di atas kapal OceanXplorer, melihat penerapan teknologi canggih, dan belajar tentang bidang baru dalam ilmu pengetahuan dan eksplorasi laut," kata Inge.
Kolaborasi ini, lanjut Inge, sejalan dengan komitmen Tanoto Foundation untuk menyediakan pendidikan berkualitas dan terjangkau kepada para pendidik dan peserta didik di seluruh Indonesia. Sehingga, dapat mendukung tercapainya Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) di Tanah Air.
"Kami tidak hanya memberikan pengetahuan berharga kepada para pemimpin masa depan tentang konservasi laut, tetapi juga memupuk pemahaman yang lebih dalam mengenai SDGs," ucapnya.
Selain tur di atas kapal, Tanoto Foundation juga mendukung penyediaan materi cetak untuk para pelajar dan memfasilitasi siaran langsung dari OceanXplorer ke ruang kelas.
Co-CEO dan Chief Science Officer OceanX Vincent Pieribone pun menyambut baik kerja sama ini. Pihaknya senang dapat berkolaborasi dengan Tanoto Foundation dan memberikan kesempatan belajar langsung kepada pelajar dan pengajar di Indonesia soal ilmu kelautan.
"Semoga ini dapat meningkatkan pemahaman mendalam tentang laut yang sangat penting untuk memitigasi perubahan iklim dan memastikan kesehatan dan keberlanjutan lautan dunia," kata Vincent.
Sebanyak 60 mahasiswa yang terlibat dalam tur pendidikan ini merupakan para penerima beasiswa Tanoto Foundation melalui program TELADAN dari 10 universitas negeri yang bermitra dengan Tanoto Foundation.
Ke-10 universitas tersebut yaitu Institut Pertanian Bogor, Universitas Diponegoro Semarang, Universitas Gadjah Mada, Universitas Brawijaya, Universitas Hasanuddin, Universitas Indonesia, Universitas Mulawarman, Universitas Sumatera Utara, Institut Teknologi Bandung, dan Universitas Riau.
Para mahasiswa yang terpilih berasal dari jurusan yang berhubungan dengan ilmu kelautan, sehingga tur ini diharapkan dapat memberikan mereka ilmu dan pengalaman baru mengenai kelautan.
Tur OceanX Libatkan 200 Pelajar Seluruh Indonesia
Selain penerima beasiswa Tanoto Foundation, OceanX juga mengajak 200 pelajar dan pengajar lain se-Indonesia yang telah diseleksi sebelumnya. Rangkaian tur bertujuan untuk mengembangkan dan membina generasi masa depan yang tertarik mengembangkan karier sebagai ilmuwan dan teknisi kelautan.
OceanX berharap, tur ini juga dapat meningkatkan akses terhadap pembelajaran dan kepemimpinan di sektor kelautan, serta memberikan kesempatan bagi pelajar dan pengajar untuk mempelajari prinsip-prinsip yang berkaitan dengan ilmu kelautan dan media di atas kapal penelitian yang modern.
Pada hari yang sama, OceanX juga memaparkan temuannya bersama Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) dan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) yang merupakan hasil dari tiga tahap pertama “Misi Indonesia 2024”, sebuah misi penjelajahan yang dilakukan di Indonesia meliputi perairan sekitar Batam, Aceh, Padang, hingga Jakarta.
Dalam penjelajahan ini, peneliti dan ilmuwan Indonesia berkolaborasi dengan peneliti internasional untuk meneruskan fokus penelitian oseanografi dan geofisika selama leg 3.
Sejumlah bidang yang diteliti meliputi keanekaragaman hayati, iklim, paleo-klimatologi, mikroplastik, kualitas air, dan karakteristik geologi seperti zona Sunda Megathrust, yang memiliki implikasi yang signifikan terhadap mitigasi bencana alam di masa mendatang.
Tema sentral ekspedisi ini adalah penelitian terkait keanekaragaman hayati, iklim dan paleoklimatologi, mikroplastik dan kualitas air, serta pemetaan fitur geologi seperti zona Megathrust—yang memiliki implikasi signifikan terhadap risiko dan mitigasi gempa bumi dan tsunami di masa depan.
Misi Indonesia 2024 yang dilakukan di atas kapal OceanXplorer—kapal eksplorasi, penelitian ilmiah, dan produksi media tercanggih di dunia—terdiri dari lima tahap yang dimulai 8 Mei di Batam dan akan berlanjut hingga 25 Agustus 2024 di Bitung (Sulawesi Utara).